tag:blogger.com,1999:blog-74540702450144288452024-03-06T10:21:36.180+08:00Energi ListrikStroong...!!! ^_^Energi Listrikhttp://www.blogger.com/profile/16153696526114871200noreply@blogger.comBlogger15125tag:blogger.com,1999:blog-7454070245014428845.post-13480442563267468912011-11-19T20:56:00.001+08:002011-11-19T21:02:46.198+08:00UTS Gambar Teknik 1Kali ni mw share lg sesuai judul di atas...<br />
<br />
Silahkan di cek aja langsung...<br />
<br />
<a href="http://bit.ly/tW82J7" target="_blank">Soal UTS</a><br />
<a href="http://bitly.com/rFeQCy" target="_blank">Proyeksi 1</a><br /><a href="http://bit.ly/uVWN2Z" target="_blank">Proyeksi 2</a><br />
<br />
<i>Moga bermanfaat,,,</i><br />
<i><br /></i><br />
<i><br /></i>Energi Listrikhttp://www.blogger.com/profile/16153696526114871200noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7454070245014428845.post-39206729547212779852011-11-18T19:41:00.001+08:002011-11-18T19:42:18.018+08:00Penyelesaian UTS Mekanika Teknik ITemen yang mw request soalnya,,,silahkan di koment di bawah...<br />
<br />
<b>Penyelesaiannya dapat di download di <a href="http:///" target="_blank">sini</a>.</b><br />
<br />
<br />
Moga Bermanfaat,,,<br />
<br />
Terima Kasih...<br />
<br />Energi Listrikhttp://www.blogger.com/profile/16153696526114871200noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7454070245014428845.post-13323364241826610942011-11-18T17:48:00.001+08:002011-11-18T17:51:59.321+08:00Generator DCGenerator DC merupakan sebuah perangkat <a href="http://energi-listrik.blogspot.com/2011/11/klasifikasi-mesin-listrik.html" target="_blank">mesin listrik dinamis</a> yang mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Generator DC menghasilkan arus DC / arus searah. Generator DC dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari rangkaian belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker), jenis generator DC yaitu:<br />
1. Generator penguat terpisah<br />
2. Generator shunt<br />
3. Generator kompon<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">1. Konstruksi Generator DC</span><br />
<br />
Pada umumnya generator DC dibuat dengan menggunakan magnet permanent dengan 4-kutub rotor, regulator tegangan digital, proteksi terhadap beban lebih, starter eksitasi, penyearah, bearing dan rumah generator atau casis, serta bagian rotor. Gambar 1 menunjukkan gambar potongan melintang konstruksi generator DC.<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoNvjsbaGPJ9IKMWBPnLrMNZRiL27FJlB7LkLLvusFZwj2AyyhLHDKI87vaTqt5jziCmhx3IN8QjKda_XlqojBhlqoEWEQfVK_cO2ot5IyZrB_dSo6YiLhIUz7if5ICsweMedrqK4E0wo/s1600-h/gb+1.+Konstruksi+generator+DC.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5289645288208557634" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoNvjsbaGPJ9IKMWBPnLrMNZRiL27FJlB7LkLLvusFZwj2AyyhLHDKI87vaTqt5jziCmhx3IN8QjKda_XlqojBhlqoEWEQfVK_cO2ot5IyZrB_dSo6YiLhIUz7if5ICsweMedrqK4E0wo/s1600/gb+1.+Konstruksi+generator+DC.jpg" /></a> <br />
Gambar 1. Konstruksi Generator DC<br />
<span class="fullpost"><br />Generator DC terdiri dua bagian, yaitu stator, yaitu bagian mesin DC yang diam, dan bagian rotor, yaitu bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri dari: rangka motor, belitan stator, sikat arang, bearing dan terminal box. Sedangkan bagian rotor terdiri dari: komutator, belitan rotor, kipas rotor dan poros rotor. <br /><br />Bagian yang harus menjadi perhatian untuk perawatan secara rutin adalah sikat arang yang akan memendek dan harus diganti secara periodic / berkala. Komutator harus dibersihkan dari kotoran sisa sikat arang yang menempel dan serbuk arang yang mengisi celah-celah komutator, gunakan amplas halus untuk membersihkan noda bekas sikat arang.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">2. Prinsip kerja Generator DC</span><br /><br />Pembangkitan tegangan induksi oleh sebuah generator diperoleh melalui dua cara:<br /><br />• dengan menggunakan cincin-seret, menghasilkan tegangan induksi bolak-balik.<br />• dengan menggunakan komutator, menghasilkan tegangan DC.<br /><br />Proses pembangkitan tegangan tegangan induksi tersebut dapat dilihat pada Gambar 2 dan Gambar 3.<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGDvwwCvRBVcmHx2QeCshjE7SV5gtewwNqRNpcxLORT6GA5dK9AtdsIlJmP6Skt87yd_QHjQBxmF3MBLeKMKYHRIusJMbV9K37ZhkudCbwKANV4nQxNVIuK-XWZ_Th1bY0cDsMGeEzX9Y/s1600-h/gb+2.+Pembangkitan+teg+induksi.jpg"><img alt="" border="0" height="326" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5289645288043553410" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGDvwwCvRBVcmHx2QeCshjE7SV5gtewwNqRNpcxLORT6GA5dK9AtdsIlJmP6Skt87yd_QHjQBxmF3MBLeKMKYHRIusJMbV9K37ZhkudCbwKANV4nQxNVIuK-XWZ_Th1bY0cDsMGeEzX9Y/s640/gb+2.+Pembangkitan+teg+induksi.jpg" width="640" /></a><br />Gambar 2. Pembangkitan Tegangan Induksi.<br /><br />Jika rotor diputar dalam pengaruh medan magnet, maka akan terjadi perpotongan medan magnet oleh lilitan kawat pada rotor. Hal ini akan menimbulkan tegangan induksi. Tegangan induksi terbesar terjadi saat rotor menempati posisi seperti Gambar 2 (a) dan (c). Pada posisi ini terjadi perpotongan medan magnet secara maksimum oleh penghantar. Sedangkan posisi jangkar pada Gambar 2.(b), akan menghasilkan tegangan induksi nol. Hal ini karena tidak adanya perpotongan medan magnet dengan penghantar pada jangkar atau rotor. Daerah medan ini disebut daerah netral.<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrQk-gd4z5kkGMekxgnZNN_cMZWWkmwUfUHORbDRbqlGZDQR8fiBJugvnUnN_jkZHS6a24UCX5is0J6gLKKUWLID5tTMrU19_UUcsMI_cQSrheFBrsNzBh_YZy-AfuyOP9lxbNtdo4uwM/s1600-h/gb+3.+teg+rotor++pd+cincin+seret.jpg"><img alt="" border="0" height="352" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5289645294648814450" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrQk-gd4z5kkGMekxgnZNN_cMZWWkmwUfUHORbDRbqlGZDQR8fiBJugvnUnN_jkZHS6a24UCX5is0J6gLKKUWLID5tTMrU19_UUcsMI_cQSrheFBrsNzBh_YZy-AfuyOP9lxbNtdo4uwM/s640/gb+3.+teg+rotor++pd+cincin+seret.jpg" width="640" /></a> <br />Gambar 3. Tegangan Rotor yang dihasilkan melalui cincin-seret dan komutator.<br /><br />Jika ujung belitan rotor dihubungkan dengan slip-ring berupa dua cincin (disebut juga dengan cincin seret), seperti ditunjukkan Gambar 3.(1), maka dihasilkan listrik AC (arus bolak-balik) berbentuk sinusoidal. Bila ujung belitan rotor dihubungkan dengan komutator satu cincin Gambar 3.(2) dengan dua belahan, maka dihasilkan listrik DC dengan dua gelombang positip.<br /><br />• Rotor dari generator DC akan menghasilkan tegangan induksi bolak-balik. Sebuah komutator berfungsi sebagai penyearah tegangan AC.<br /><br />• Besarnya tegangan yang dihasilkan oleh sebuah generator DC, sebanding dengan banyaknya putaran dan besarnya arus eksitasi (arus penguat medan).<br /><br /><span style="font-weight: bold;">3. Jangkar Generator DC</span><br /><br />Jangkar adalah tempat lilitan pada rotor yang berbentuk silinder beralur. Belitan tersebut merupakan tempat terbentuknya tegangan induksi. Pada umumnya jangkar terbuat dari bahan yang kuat mempunyai sifat feromagnetik dengan permiabilitas yang cukup besar.<br />Permiabilitas yang besar diperlukan agar lilitan jangkar terletak pada derah yang induksi magnetnya besar, sehingga tegangan induksi yang ditimbulkan juga besar. Belitan jangkar terdiri dari beberapa kumparan yang dipasang di dalam alur jangkar. Tiap-tiap kumparan terdiri dari lilitan kawat atau lilitan batang.<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLjP0kw0u54nsnCrDF6tEXKpsGo7tu0tec1uvwxwpK0NRnsTFsnfwQ4-mtpiToSRVLMShKJ0SG0aeKblzawBMPgfLLyIWtArqQngSjM0OhGc0l1gsMYziNkB2DTIAooBvUeyyaVjzuTOU/s1600-h/gb+4.+Jangkar+Gen+DC.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5289645292798617746" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLjP0kw0u54nsnCrDF6tEXKpsGo7tu0tec1uvwxwpK0NRnsTFsnfwQ4-mtpiToSRVLMShKJ0SG0aeKblzawBMPgfLLyIWtArqQngSjM0OhGc0l1gsMYziNkB2DTIAooBvUeyyaVjzuTOU/s1600/gb+4.+Jangkar+Gen+DC.jpg" /></a><br />Gambar 4. Jangkar Generator DC.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">4. Reaksi Jangkar</span><br /><br />Fluks magnet yang ditimbulkan oleh kutub-kutub utama dari sebuah generator saat tanpa beban disebut Fluks Medan Utama (Gambar 5). Fluks ini memotong lilitan jangkar sehingga timbul tegangan induksi. <br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrYfXUyEi1lDILe_bU85qQVA-rNBk9NfJarlaZkGGwyejwk7utd_bJd9UTsOOIOzHlfJ-EZAGf6h-drHHZqgccMTaToXQpdPqPY2_WGyUkN__1_d9HB7lIShUYZcyh8Rc6epHehWJUYXw/s1600-h/gb+5.+medan+eksitasi+Gen+DC.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5289645294795193474" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrYfXUyEi1lDILe_bU85qQVA-rNBk9NfJarlaZkGGwyejwk7utd_bJd9UTsOOIOzHlfJ-EZAGf6h-drHHZqgccMTaToXQpdPqPY2_WGyUkN__1_d9HB7lIShUYZcyh8Rc6epHehWJUYXw/s320/gb+5.+medan+eksitasi+Gen+DC.jpg" style="cursor: pointer; height: 306px; width: 320px;" /></a><br />Gambar 5. Medan Eksitasi Generator DC<br /><br />Bila generator dibebani maka pada penghantar jangkar timbul arus jangkar. Arus jangkar ini menyebabkan timbulnya fluks pada penghantar jangkar tersebut dan biasa disebut FIuks Medan Jangkar (Gambar 6). <br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhI0SMG-0Vlm28dwQcfM-OKKC61BAQR1ZCekHpLi7N5RSis9COUof5wvDDyMNaYfJMHfdDBAjannEmHQcdo6Gby421WAKU14EgSDMdIXzlbCRjadaqJMHWP6VzQs0_h1Nr5Kek9fE1WDY0/s1600-h/gb+6.+Medan+jangkar+dan+reaksi+jangkar.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5289645647511475810" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhI0SMG-0Vlm28dwQcfM-OKKC61BAQR1ZCekHpLi7N5RSis9COUof5wvDDyMNaYfJMHfdDBAjannEmHQcdo6Gby421WAKU14EgSDMdIXzlbCRjadaqJMHWP6VzQs0_h1Nr5Kek9fE1WDY0/s1600/gb+6.+Medan+jangkar+dan+reaksi+jangkar.jpg" /></a><br />Gambar 6. Medan Jangkar dari Generator DC (a) dan Reaksi Jangkar (b).<br /><br />Munculnya medan jangkar akan memperlemah medan utama yang terletak disebelah kiri kutub utara, dan akan memperkuat medan utama yang terletak di sebelah kanan kutub utara. Pengaruh adanya interaksi antara medan utama dan medan jangkar ini disebut reaksi jangkar. Reaksi jangkar ini mengakibatkan medan utama tidak tegak lurus pada garis netral n, tetapi bergeser sebesar sudut α. Dengan kata lain, garis netral akan bergeser. Pergeseran garis netral akan melemahkan tegangan nominal generator. <br />Untuk mengembalikan garis netral ke posisi awal, dipasangkan medan magnet bantu (interpole atau kutub bantu), seperti ditunjukkan pada Gambar 7.(a). <br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjC7c8jIPUC6ih43ZhXPWe8VQd3TuB0yHpzzwDWESKYPGfApwKyVgMma5A0otpgr2FVmGhKhpK_o4rmy6v_9k8fp56_eijPuW-9K2JxptLVPiOMSZehTsRGz1Zvfc3OmzzL3vDCxsYx7UE/s1600-h/Gb+7.+Gen.DC+dgn+kutub+bantu,+K.b+utama+dan+kompensasi.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5289645646564723810" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjC7c8jIPUC6ih43ZhXPWe8VQd3TuB0yHpzzwDWESKYPGfApwKyVgMma5A0otpgr2FVmGhKhpK_o4rmy6v_9k8fp56_eijPuW-9K2JxptLVPiOMSZehTsRGz1Zvfc3OmzzL3vDCxsYx7UE/s1600/Gb+7.+Gen.DC+dgn+kutub+bantu,+K.b+utama+dan+kompensasi.jpg" /></a><br />Gambar 7. Generator dengan Kutub Bantu (a) dan Generator Kutub Utama, Kutub Bantu, Belitan Kompensasi (b).<br /><br />Lilitan magnet bantu berupa kutub magnet yang ukuran fisiknya lebih kecil dari kutub utama. Dengan bergesernya garis netral, maka sikat yang diletakkan pada permukaan komutator dan tepat terletak pada garis netral n juga akan bergeser. Jika sikat dipertahankan pada posisi semula (garis netral), maka akan timbul percikan bunga api, dan ini sangat berpotensi menimbulkan kebakaran atau bahaya lainnya. Oleh karena itu, sikat juga harus digeser sesuai dengan pergeseran garis netral. Bila sikat tidak digeser maka komutasi akan jelek, sebab sikat terhubung dengan penghantar yang mengandung tegangan. Reaksi jangkar ini dapat juga diatasi dengan kompensasi yang dipasangkan pada kaki kutub utama baik pada lilitan kutub utara maupun kutub selatan, seperti ditunjukkan pada gambar 7 (a) dan (b), generator dengan komutator dan lilitan kompensasinya.<br /><br />Kini dalam rangkaian generator DC memiliki tiga lilitan magnet, yaitu: <br />• lilitan magnet utama<br />• lilitan magnet bantu (interpole)<br />• lilitan magnet kompensasi<br /><br /><span style="font-weight: bold;">5. Jenis-Jenis Generator DC</span><br /><br />Seperti telah disebutkan diawal, bahwa generator DC berdasarkan dari rangkaian belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker) dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:<br />1. Generator penguat terpisah<br />2. Generator shunt<br />3. Generator kompon<br /><br />• <span style="font-weight: bold;">Generator Penguat Terpisah</span><br /><br />Pada generator penguat terpisah, belitan eksitasi (penguat eksitasi) tidak terhubung menjadi satu dengan rotor. Terdapat dua jenis generator penguat terpisah, yaitu:<br />1. Penguat elektromagnetik (Gambar 8.a)<br />2. Magnet permanent / magnet tetap (Gambar 8.b)<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvalOt7q7Cg1ss94BbA5b140KVu45eYwtC1WZrEslRq43uku_GQBz3pZu95YUT8HYuBBpG-A-3c81uo7LTC5iE8NOWnbFTIRhaq89AWqi11PR0k5QpgWnoNVrR8m53ACFLJmE8BOJOk7M/s1600-h/gb+8.+Penguat+Terpisah.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5289645646607136178" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvalOt7q7Cg1ss94BbA5b140KVu45eYwtC1WZrEslRq43uku_GQBz3pZu95YUT8HYuBBpG-A-3c81uo7LTC5iE8NOWnbFTIRhaq89AWqi11PR0k5QpgWnoNVrR8m53ACFLJmE8BOJOk7M/s320/gb+8.+Penguat+Terpisah.jpg" style="cursor: pointer; height: 320px; width: 200px;" /></a> <br />Gambar 8. Generator Penguat Terpisah.<br /><br />Energi listrik yang dihasilkan oleh penguat elektromagnet dapat diatur melalui pengaturan tegangan eksitasi. Pengaturan dapat dilakukan secara elektronik atau magnetik. Generator ini bekerja dengan catu daya DC dari luar yang dimasukkan melalui belitan F1-F2.<br /><br />Penguat dengan magnet permanen menghasilkan tegangan output generator yang konstan dari terminal rotor A1-A2. Karakteristik tegangan V relatif konstan dan tegangan akan menurun sedikit ketika arus beban I dinaikkan mendekati harga nominalnya.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Karakteristik Generator Penguat Terpisah</span><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdD6_MsUwQCwJ2jUluEyQ5cyDOnqCouQI1DLoandtQwHoCWMJqw7D1CIqtRdq8bTHynZXSY7OkM4WrMlf-9Z_a5Zqvt7ysbvRPzQtnW1HNevLrxWVQETLsnJUXNO7SdDj9Ctd86fQmHs0/s1600-h/gb+9.+karakteristik+Penguat+terpisah.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5289645649351889378" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdD6_MsUwQCwJ2jUluEyQ5cyDOnqCouQI1DLoandtQwHoCWMJqw7D1CIqtRdq8bTHynZXSY7OkM4WrMlf-9Z_a5Zqvt7ysbvRPzQtnW1HNevLrxWVQETLsnJUXNO7SdDj9Ctd86fQmHs0/s320/gb+9.+karakteristik+Penguat+terpisah.jpg" style="cursor: pointer; height: 320px; width: 307px;" /></a><br />Gambar 9. Karakteristik Generator Penguat Terpisah<br /><br />Gambar 9 menunjukkan:<br />a. karakteristik generator penguat terpisah saat eksitasi penuh (Ie 100%) dan saat eksitasi setengah penuh (Ie 50%). Ie adalah arus eksitasi, I adalah arus beban.Tegangan output generator akan sedikit turun jika arus beban semakin besar. <br />b. Kerugian tegangan akibat reaksi jangkar.<br />c. Perurunan tegangan akibat resistansi jangkar dan reaksi jangkar, selanjutnya mengakibatkan turunnya pasokan arus penguat ke medan magnet, sehingga tegangan induksi menjadi kecil.<br /><br />• <span style="font-weight: bold;">Generator Shunt</span><br /><br />Pada generator shunt, penguat eksitasi E1-E2 terhubung paralel dengan rotor (A1-A2). Tegangan awal generator diperoleh dari magnet sisa yang terdapat pada medan magnet<br />stator. Rotor berputar dalam medan magnet yang lemah, dihasilkan tegangan yang akan memperkuat medan magnet stator, sampai dicapai tegangan nominalnya. Pengaturan arus eksitasi yang melewati belitan shunt E1-E2 diatur oleh tahanan geser. Makin besar arus eksitasi shunt, makin besar medan penguat shunt yang dihasilkan, dan tegangan terminal meningkat sampai mencapai tegangan nominalnya. Diagram rangkaian generator shunt dapat dilihat pada Gambar 10.<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeygz2aYqkeL3uY3Nqvm8yTIevJUlAtYqmTXy9rG2B9I47RBd_WyzZ7G237MsAL6HDtSA6765p4neK5VvVU4fa6w0uofR4E8a1htiml_i_mkn9lwcLA6bdTSIh9BROV9Pn8I-cdTQw5I8/s1600-h/gb+10.+shunt.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5289645655199825794" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeygz2aYqkeL3uY3Nqvm8yTIevJUlAtYqmTXy9rG2B9I47RBd_WyzZ7G237MsAL6HDtSA6765p4neK5VvVU4fa6w0uofR4E8a1htiml_i_mkn9lwcLA6bdTSIh9BROV9Pn8I-cdTQw5I8/s320/gb+10.+shunt.jpg" style="cursor: pointer; height: 320px; width: 258px;" /></a><br />Gambar 10. Diagram Rangkaian Generator Shunt<br /><br />Jika generator shunt tidak mendapatkan arus eksitasi, maka sisa megnetisasi tidak akan ada, atau jika belitan eksitasi salah sambung atau jika arah putaran terbalik, atau rotor terhubung-singkat, maka tidak akan ada tegangan atau energi listrik yang dihasilkan oleh generator tersebut.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Karakteristik Generator Shunt</span><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPHVcvxi8jqvIlL8z0U3fXQ3jC38ZDklnwJhbQYo3bmZjq_eUj91qzi-0qlBUJgMP-M8PUWC_Gs3RlWnT7l1Uik15VpsNGRK2g4dElFatDHVCxC_j38pcymldw50s04U3cfwFWS6F6Dxg/s1600-h/gb+11.+karakteristik+Gen+Shunt.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5289645825501306738" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPHVcvxi8jqvIlL8z0U3fXQ3jC38ZDklnwJhbQYo3bmZjq_eUj91qzi-0qlBUJgMP-M8PUWC_Gs3RlWnT7l1Uik15VpsNGRK2g4dElFatDHVCxC_j38pcymldw50s04U3cfwFWS6F6Dxg/s320/gb+11.+karakteristik+Gen+Shunt.jpg" style="cursor: pointer; height: 304px; width: 320px;" /></a> <br />Gambar 11. Karakteristik Generator Shunt.<br /><br />Generator shunt mempunyai karakteristik seperti ditunjukkan pada Gambar 11. Tegangan output akan turun lebih banyak untuk kenaikan arus beban yang sama, dibandingkan dengan tegangan output pada generator penguat terpisah.<br /><br />Sebagai sumber tegangan, karakteristik dari generator penguat terpisah dan generator shunt tentu kurang baik, karena seharusnya sebuah generator mempunyai tegangan output yang konstan, namun hal ini dapat diperbaiki pada generator kompon.<br /><br />• <span style="font-weight: bold;">Generator Kompon</span><br /><br />Generator kompon mempunyai dua penguat eksitasi pada inti kutub utama yang sama. Satu penguat eksitasi merupakan penguat shunt, dan lainnya merupakan penguat seri. Diagram rangkaian generator kompon ditunjukkan pada Gambar 12. Pengatur medan magnet (D1-D2) terletak di depan belitan shunt.<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgT2CyuSe9b03wg-T-FIp6a1wA6qVguaGUOo9OTxx5OdUNMJ5WIAwSXkOWO-dpykrFXhAwEc9VONg2ICJfBrdzHUwglbOA4z4e51mesOC96W5lA7POgd3hE5m6WtnREEUIZdy7esuujOUg/s1600-h/gb+12.+Gen+Kompon.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5289645826872406914" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgT2CyuSe9b03wg-T-FIp6a1wA6qVguaGUOo9OTxx5OdUNMJ5WIAwSXkOWO-dpykrFXhAwEc9VONg2ICJfBrdzHUwglbOA4z4e51mesOC96W5lA7POgd3hE5m6WtnREEUIZdy7esuujOUg/s320/gb+12.+Gen+Kompon.jpg" style="cursor: pointer; height: 320px; width: 289px;" /></a><br />Gambar 12. Diagram Rangkaian Generator Kompon<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Karakteristik Generator Kompon</span><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHVMYaJBPoUAYTXoLcCpaz-CDdHxLM73Zzo73lO87fAm1sl4dyYI_9URWhSBtONNGQKotweTeCD-651cjIZj789_8kd33nwbYxXbep1duKe8F6wEJ0LAIHi9_UGQFWScLWSx0lypIFrCQ/s1600-h/gb+13.+karakteristik+gen+kompon.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5289645831331165874" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHVMYaJBPoUAYTXoLcCpaz-CDdHxLM73Zzo73lO87fAm1sl4dyYI_9URWhSBtONNGQKotweTeCD-651cjIZj789_8kd33nwbYxXbep1duKe8F6wEJ0LAIHi9_UGQFWScLWSx0lypIFrCQ/s320/gb+13.+karakteristik+gen+kompon.jpg" style="cursor: pointer; height: 320px; width: 308px;" /></a> <br />Gambar 13. Karakteristik Generator Kompon<br /><br />Gambar 13 menunjukkan karakteristik generator kompon. Tegangan output generator terlihat konstan dengan pertambahan arus beban, baik pada arus eksitasi penuh maupun eksitasi 50%. Hal ini disebabkan oleh adanya penguatan lilitan seri, yang cenderung naik tegangannya jika arus beban bertambah besar. Jadi ini merupakan kompensasi dari generator shunt, yang cenderung tegangannya akan turun jika arus bebannya naik.</span><br />
<br />
<span style="font-size: x-small;"><i><span class="fullpost">Source : Berbagai Sumber . . .</span></i></span><br />
<span class="fullpost"> </span>Energi Listrikhttp://www.blogger.com/profile/16153696526114871200noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7454070245014428845.post-37684648326496703022011-11-18T17:12:00.001+08:002011-11-18T17:14:09.961+08:00Klasifikasi Mesin ListrikPada umumnya <span style="font-style: italic;">mesin listrik</span> dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu <span style="font-style: italic;">mesin listrik</span> statis dan <span style="font-style: italic;">mesin listrik</span> dinamis.<br />
<br />
<span style="font-style: italic;">Mesin listrik</span> statis adalah <span style="font-style: italic;">transformator</span>, alat untuk mentransfer energi <span style="font-style: italic;">listrik</span> dari sisi primer ke sekunder dengan perubahan <span style="font-style: italic;">tegangan</span> pada <span style="font-style: italic;">frekuensi</span> yang sama.<br />
<br />
<span style="font-style: italic;">Mesin listrik</span> dinamis terdiri atas <span style="font-style: italic;">motor listrik</span> dan <span style="font-style: italic;">generator</span>. <span style="font-style: italic;">Motor listrik</span> merupakan alat untuk mengubah energi <span style="font-style: italic;">listrik</span> menjadi <span style="font-style: italic;">energi mekanik</span> putaran. <span style="font-style: italic;">Generator</span> merupakan alat untuk mengubah <span style="font-style: italic;">energi mekanik</span> menjadi <span style="font-style: italic;">energi listrik</span>. Anatomi keseluruhan mesin listrik tampak pada gambar dibawah ini.<br />
<span class="fullpost"><br /></span><br />
<span class="fullpost"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1uVX1n-04aClU_dX_GsB2OqZQ0QKhVGIdZtf_PJbFnx1CrVfHBL-EjrNNjZGgPLJNNHhR3nY5hPw8Sbaeb19RQSISc4LlTiN3wJFTg0SNZZwoRXgrGzeaBPv0L7MU51ucrihskVFG8HQ/s1600-h/mesin+listrik.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5266626032110791826" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1uVX1n-04aClU_dX_GsB2OqZQ0QKhVGIdZtf_PJbFnx1CrVfHBL-EjrNNjZGgPLJNNHhR3nY5hPw8Sbaeb19RQSISc4LlTiN3wJFTg0SNZZwoRXgrGzeaBPv0L7MU51ucrihskVFG8HQ/s1600/mesin+listrik.jpg" /></a></span>Energi Listrikhttp://www.blogger.com/profile/16153696526114871200noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7454070245014428845.post-61212768386244928762011-11-18T17:08:00.001+08:002011-11-18T17:21:18.565+08:00Generator Sinkron<b>Konstruksi Generator Sinkron</b><br />
<br />
Pada dasarnya konstruksi dari generator sinkron adalah sama dengan konstruksi motor sinkron, dan secara umum biasa disebut mesin sinkron (seperti telah dibahas di <a href="http://energi-listrik.blogspot.com/2011/11/klasifikasi-mesin-listrik.html" target="_blank">sini</a>). Ada dua struktur kumparan pada mesin sinkron yang merupakan dasar kerja dari mesin tersebut, yaitu kumparan yang mengalirkan penguatan DC (membangkitkan medan magnet, biasa disebut sistem eksitasi) dan sebuah kumparan (biasa disebut jangkar) tempat dibangkitkannya GGL arus bola-balik. <br />
<br />
Hampir semua mesin sinkron mempunyai belitan GGL berupa stator yang diam dan struktur medan magnit berputar sebagai rotor. Kumparan DC pada struktur medan yang berputar dihubungkan pada sumber DC luar melaui slipring dan sikat arang, tetapi ada juga yang tidak mempergunakan sikat arang yaitu sistem <span style="font-style: italic;">“brushless excitation”</span>. <br />
<span class="fullpost"></span><br />
<span class="fullpost"><br /><span style="font-weight: bold;">Bentuk Penguatan</span> <br /><br />Seperti telah diuraikan diatas, bahwa untuk membangkitkan fluks magnetik diperlukan penguatan DC. Penguatan DC ini bisa diperoleh dari generator DC penguatan sendiri yang seporos dengan rotor mesin sinkron. Pada mesin sinkron dengan kecepatan rendah, tetapi rating daya yang besar, seperti generator Hydroelectric (Pembangkit listrik tenaga air), maka generator DC yang digunakan tidak dengan penguatan sendiri tetapi dengan <span style="font-style: italic;">“Pilot Exciter”</span> sebagai penguatan atau menggunakan <span style="font-style: italic;">magnet permanent</span> (magnet tetap).<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6TL3MuDcmPKPCoF0mgmnFkLHBPoad4qMzQk7PNFjMe6HE0rbtBYtvVDXkjdjtaERButYC5-EJRM-J1MAC3ISnDEmeWo-X7JVF_4f6lkpsT1UzFO7S5mkXpZ8ug2oYd2EXT2utq-QekcQ/s1600-h/gb+1.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330044801872925522" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6TL3MuDcmPKPCoF0mgmnFkLHBPoad4qMzQk7PNFjMe6HE0rbtBYtvVDXkjdjtaERButYC5-EJRM-J1MAC3ISnDEmeWo-X7JVF_4f6lkpsT1UzFO7S5mkXpZ8ug2oYd2EXT2utq-QekcQ/s1600/gb+1.jpg" /></a><br />Gambar 1. Generator Sinkron Tiga fasa dengan Penguatan Generator DC “Pilot Exciter”.<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgx1gVGO6Jp0OQzLp4oq8BElNLSAT980D5z4VMgvm4C3WcQV1qA9HYHIH16ggX0MTdt9XbGoD6BxGgFsUp0NOmU8FngZ8ypToNzWD4JiMK29bw6vaTIUPmfRWQs-eC0Ug7zQ0Mk6pEA5n0/s1600-h/gb+2.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330044802525768514" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgx1gVGO6Jp0OQzLp4oq8BElNLSAT980D5z4VMgvm4C3WcQV1qA9HYHIH16ggX0MTdt9XbGoD6BxGgFsUp0NOmU8FngZ8ypToNzWD4JiMK29bw6vaTIUPmfRWQs-eC0Ug7zQ0Mk6pEA5n0/s1600/gb+2.jpg" /></a> <br />Gambar 2. Generator Sinkron Tiga fasa dengan Sistem Penguatan “Brushless Exciter System”.<br /><br />Alternatif lainnya untuk penguatan <span style="font-style: italic;">eksitasi</span> adalah menggunakan Diode silikon dan Thyristor. <br /><br />Ada dua tipe sistem penguatan “Solid state”, yaitu:<br />• Sistem statis yang menggunakan Diode atau Thyristor statis, dan arus dialirkan ke rotor melalui Slipring.<br />• “Brushless System”, pada sistem ini penyearah dipasangkan diporos yang berputar dengan rotor, sehingga tidak dibutuhkan sikat arang dan slip-ring.</span><br />
<span class="fullpost"></span><br />
<span class="fullpost"><br /><span style="font-weight: bold;">Bentuk Rotor</span><br /><br />Untuk medan rotor yang digunakan tergantung pada kecepatan mesin, mesin dengan kecepatan tinggi seperti turbo generator mempunyai bentuk silinder Gambar 3a, sedangkan mesin dengan kecepatan rendah seperti Hydroelectric atau Generator Listrik Diesel mempunyai rotor kutub menonjol Gambar 3b.<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPDort46f8pcU77ystLbcmUa4NVuPekAxu7I5axBa0PFy02gFuCoEKA4NgQ3JfTAJXpCnxtCfDvl28q5p6xLExcJjXBlrPBtcCQJ-zhQvM5ZXALD_2RizVFx8WyXSPA-f818I2dfvAIQs/s1600-h/gb+3a.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330044804859243858" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPDort46f8pcU77ystLbcmUa4NVuPekAxu7I5axBa0PFy02gFuCoEKA4NgQ3JfTAJXpCnxtCfDvl28q5p6xLExcJjXBlrPBtcCQJ-zhQvM5ZXALD_2RizVFx8WyXSPA-f818I2dfvAIQs/s1600/gb+3a.jpg" /></a> <br />Gambar 3a. Bentuk Rotor kutub silinder.<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAWWK_lNuXFyYumoaPH8ot71IkaZqW_KdpkLptsEXD_D_XsxjehK3Xsx08R48Hb9DNLEuZfWboMYASIG69X8XFhFqd5xyLR6X9YIT4VJgiDZXC4HN2qaPG4vT8gyuDVeROn0MYqhw-qgw/s1600-h/gb+3b.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330044808005998546" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAWWK_lNuXFyYumoaPH8ot71IkaZqW_KdpkLptsEXD_D_XsxjehK3Xsx08R48Hb9DNLEuZfWboMYASIG69X8XFhFqd5xyLR6X9YIT4VJgiDZXC4HN2qaPG4vT8gyuDVeROn0MYqhw-qgw/s1600/gb+3b.jpg" /></a> <br />Gambar 3b. Bentuk Rotor kutub menonjol.<br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Bentuk Stator</span><br /><br />Stator dari Mesin Sinkron terbuat dari bahan ferromagnetik , seperti telah dibahas di sini, yang berbentuk laminasi untuk mengurangi rugi-rugi arus pusar. Dengan inti ferromagnetik yang bagus berarti permebilitas dan resistivitas dari bahan tinggi.<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIISCkdtmWnhHVik_0IP6RS-fnr5yEjQNlttt_wEefWblx2BxxjMqqBP5ApLkkJugAhDTJ3T5XXYW9HwxjbWLdzdrvcwXy6LRmtTt7pwOeQV1H_Q06x0y6TA0xZJ8qzZVOMaAC5DlyfWk/s1600-h/gb+4.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330044809946638978" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIISCkdtmWnhHVik_0IP6RS-fnr5yEjQNlttt_wEefWblx2BxxjMqqBP5ApLkkJugAhDTJ3T5XXYW9HwxjbWLdzdrvcwXy6LRmtTt7pwOeQV1H_Q06x0y6TA0xZJ8qzZVOMaAC5DlyfWk/s1600/gb+4.jpg" /></a> <br />Gambar 4. Inti Stator dan Alur pada Stator<br /><br />Gambar 4 memperlihatkan alur stator tempat kumparan jangkar. Belitan jangkar (stator) yang umum digunakan oleh mesin sinkron tiga fasa, ada dua tipe yaitu :<br />a. Belitan satu lapis (Single Layer Winding).<br />b. Belitan berlapis ganda (Double Layer Winding).<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Bentuk Stator Satu Lapis</span></span><br />
<span class="fullpost"><span style="font-weight: bold;"> </span><br />Gambar 5 memperlihatkan belitan satu lapis, karena hanya ada satu sisi lilitan didalam masing-masing alur. Bila kumparan tiga fasa dimulai pada Sa, Sb, dan Sc dan berakhir di Fa, Fb, dan Fc bisa disatukan dalam dua cara, yaitu hubungan bintang dan segitiga. Antar kumparan fasa dipisahkan sebesar 120 derajat listrik atau 60 derajat mekanik, satu siklus GGL penuh akan dihasilkan bila rotor dengan 4 kutub berputar 180 derajat mekanis. Satu siklus GGL penuh menunjukkan 360 derajat listrik, adapun hubungan antara sudut rotor mekanis α_mek dan sudut listrik α_lis, adalah : <br /> <br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvSa4cbkN8zrQAq1R0zxFjnF0hTUFep-XjG3zYMgtJThsWFfKZYA_h266eH1bjRgb1vipHZxra5g0Fsj2Xz9vwkf23u39805j4P46Gl3dhurDY657p9PqxEJxnhsHt4plGIGxAYvwi018/s1600-h/1.png"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330047443696219714" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvSa4cbkN8zrQAq1R0zxFjnF0hTUFep-XjG3zYMgtJThsWFfKZYA_h266eH1bjRgb1vipHZxra5g0Fsj2Xz9vwkf23u39805j4P46Gl3dhurDY657p9PqxEJxnhsHt4plGIGxAYvwi018/s320/1.png" style="height: 42px; width: 129px;" /></a><br /> <br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaax-6fkHOozaLb6bxpPzvbdJ314koGAGMxDQgKY0EGSA11guJFuviA5YyuOQX94og54LAQpidflU40yEqNkZagf9-QjpIx-YZ_9NidyPAzZjaAMPXr_gg8ONe85LCOhqHhIFUteHOE8I/s1600-h/gb+5.jpg"><img alt="" border="0" height="313" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330045053829055506" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaax-6fkHOozaLb6bxpPzvbdJ314koGAGMxDQgKY0EGSA11guJFuviA5YyuOQX94og54LAQpidflU40yEqNkZagf9-QjpIx-YZ_9NidyPAzZjaAMPXr_gg8ONe85LCOhqHhIFUteHOE8I/s640/gb+5.jpg" width="640" /></a><br />Gambar 5. Belitan Satu Lapis Generator Sinkron Tiga Fasa.<br /><br />Contoh:<br />Sebuah generator Sinkron mempunyai 12 kutub. Berapa sudut mekanis ditunjukkan dengan 180 derajat listrik.<br /><br />Jawaban:<br />Sudut mekanis antara kutub utara dan kutub selatan adalah:<br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPpvBMwyyCy4a79qBFqDHRBRud8isn6O1vD03jx6N7H0t0ryMJZ7BMhui2xTHFV6FZ2JI_2blrq4nyalghcHwwpEqwjPlmiieVBXMLVRiWeJK5bUo8LwTF-o8asdUemib5TcxYbTkcYlI/s1600-h/2.png"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330047444712760962" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPpvBMwyyCy4a79qBFqDHRBRud8isn6O1vD03jx6N7H0t0ryMJZ7BMhui2xTHFV6FZ2JI_2blrq4nyalghcHwwpEqwjPlmiieVBXMLVRiWeJK5bUo8LwTF-o8asdUemib5TcxYbTkcYlI/s320/2.png" style="cursor: pointer; height: 45px; width: 246px;" /></a> <br /><br />Ini menunjukkan 180 derajat listrik<br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjW3XOGZs1mwa_vF_rNBr2EblZeQ5UunynTU7oAMEFXYvA01ZDNEgYldyluP5v47Nefw7qmjHPPD4FnliOkEho-VyBh4VKUjJzwR1VO0cdDGcBRafkvVf348pUSCi0qcv7DXsTBYwaB0vw/s1600-h/3.png"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330047444021996370" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjW3XOGZs1mwa_vF_rNBr2EblZeQ5UunynTU7oAMEFXYvA01ZDNEgYldyluP5v47Nefw7qmjHPPD4FnliOkEho-VyBh4VKUjJzwR1VO0cdDGcBRafkvVf348pUSCi0qcv7DXsTBYwaB0vw/s320/3.png" style="cursor: pointer; height: 42px; width: 241px;" /></a> <br /><br />atau bisa juga secara langsung, yaitu:<br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPgaW2YImnq3BlTW1TYnXZUtPpiEaW8-zz__LGwwOwMCG7NufA_WxfoyZ0czAu3yht4iNr2JJyzzOHHQFsc_rWH7XsEwtximOy7-s2NcP63rMLyxdy0r2if96Mm0mHHzpNaWR3D5AQ-0c/s1600-h/4.png"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330047448014223202" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPgaW2YImnq3BlTW1TYnXZUtPpiEaW8-zz__LGwwOwMCG7NufA_WxfoyZ0czAu3yht4iNr2JJyzzOHHQFsc_rWH7XsEwtximOy7-s2NcP63rMLyxdy0r2if96Mm0mHHzpNaWR3D5AQ-0c/s320/4.png" style="cursor: pointer; height: 42px; width: 236px;" /></a> <br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQgN32ymHAXaa38QmfAnyKRpir4CQSs6knAUmD5i4oIdQ1iYJJXCffX7Wp4HrtR2Fwf5raN8zh_6ilUZs3g1NGomdOFjuzR516yjkXFsdkgnNq3vYNiO_n6S1wRmDXUOdLKnn9ujk6x9I/s1600-h/gb+6.jpg"><img alt="" border="0" height="213" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330045052820978434" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQgN32ymHAXaa38QmfAnyKRpir4CQSs6knAUmD5i4oIdQ1iYJJXCffX7Wp4HrtR2Fwf5raN8zh_6ilUZs3g1NGomdOFjuzR516yjkXFsdkgnNq3vYNiO_n6S1wRmDXUOdLKnn9ujk6x9I/s640/gb+6.jpg" width="640" /></a> <br />Gambar 6. Urutan fasa ABC.<br /><br />Untuk menunjukkan arah dari putaran rotor gambar 6. (searah jarum jam), urutan fasa yang dihasilkan oleh suplai tiga fasa adalah ABC, dengan demikian tegangan maksimum pertama terjadi dalam fasa A, diikuti fasa B, dan kemudian fasa C.<br /><br />Kebalikan arah putaran dihasilkan dalam urutan ACB, atau urutan fasa negatif, sedangkan urutan fasa ABC disebut urutan fasa positif. Jadi ggl yang dibangkitkan sistem tiga fasa secara simetris adalah:<br /><br />EA = EA ∟ 0° volt<br />EB = EB ∟ -120° volt<br />EC = EC ∟ -240° volt</span><br />
<span class="fullpost"></span><br />
<span class="fullpost"><br /><span style="font-weight: bold;">Belitan Berlapis Ganda</span><br /><br />Kumparan jangkar yang diperlihatkan pada gambar 5 hanya mempunyai satu lilitan per kutub per fasa, akibatnya masing-masing kumparan hanya dua lilitan secara seri. Bila alur-alur tidak terlalu lebar, masing-masing penghantar yang berada dalam alur akan membangkitkan tegangan yang sama. Masing-masing tegangan fasa akan sama untuk menghasilkan tegangan per penghantar dan jumlah total dari penghantar per fasa.<br /><br />Dalam kenyataannya cara seperti ini tidak menghasilkan cara yang efektif dalam penggunaan inti stator, karena variasi kerapatan fluks dalam inti dan juga melokalisir pengaruh panas dalam daerah alur dan menimbulkan harmonik. Untuk mengatasi masalah ini, generator praktisnya mempunyai kumparan terdistribusi dalam beberapa alur per kutub per fasa. Gambar 7 memperlihatkan bagian dari sebuah kumparan jangkar yang secara umum banyak digunakan. Pada masing-masing alur ada dua sisi lilitan dan masing-masing lilitan memiliki lebih dari satu putaran. Bagian dari lilitan yang tidak terletak kedalam alur biasanya disebut “ Winding Overhang”, sehingga tidak ada tegangan dalam winding overhang.<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj326VYjJS21BZTKbPMgpODDMhyYYAcY1mCRdByBuTyr3L3QAqU3snA7GYb2CHtAYNuCwNqrJLmugE5sgyNpIzL_ezCsIU0GhC7ahnWmS2rs_pr52uQLty369NGljeGx74bdZUkQNkF2I8/s1600-h/gb+7.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330045053739057250" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj326VYjJS21BZTKbPMgpODDMhyYYAcY1mCRdByBuTyr3L3QAqU3snA7GYb2CHtAYNuCwNqrJLmugE5sgyNpIzL_ezCsIU0GhC7ahnWmS2rs_pr52uQLty369NGljeGx74bdZUkQNkF2I8/s1600/gb+7.jpg" /></a> <br />Gambar 7. Belitan Berlapis Ganda Generator Sinkron Tiga Fasa.</span><br />
<span class="fullpost"></span><br />
<span class="fullpost"><br /><span style="font-weight: bold;">Faktor Distribusi</span><br /><br />Seperti telah dijelaskan diatas bahwa sebuah kumparan terdiri dari sejumlah lilitan yang ditempatkan dalam alur secara terpisah. Sehingga, GGLl pada terminal menjadi lebih kecil bila dibandingkan dengan kumparan yang telah dipusatkan. Suatu faktor yang harus dikalikan dengan GGL dari sebuah kumparan distribusi untuk menghasilkan total GGL yang dibangkitkan disebut faktor distribusi Kd untuk kumparan. Faktor ini selalu lebih kecil dari satu (Kd < 1). Diasumsikan ada n alur per fasa per kutub, maka jarak antara alur dalam derajat listrik, adalah :<br /> <br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0olahJ2V-wqymXJTDKh4Ih9ndGp_IDF5OyNcqgROwmHKDKGWHgYbBXVbQpr-p86ummf4bLpKmeLqaq2s-cpqwd2kChYZpK9s0HhJx3utH200CY4_H-UcI2la3XxIkp_LjwqG7XBfvpFc/s1600-h/5.png"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330047449127795186" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0olahJ2V-wqymXJTDKh4Ih9ndGp_IDF5OyNcqgROwmHKDKGWHgYbBXVbQpr-p86ummf4bLpKmeLqaq2s-cpqwd2kChYZpK9s0HhJx3utH200CY4_H-UcI2la3XxIkp_LjwqG7XBfvpFc/s320/5.png" style="cursor: pointer; height: 42px; width: 158px;" /></a><br /><br />dimana m menyatakan jumlah fasa.<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhn1a3NothmO5px7uisCLpieZwgyoKTBdYopaKi5q0WTQK_0fjIpGE30489XTLgOScm3wPlFZY98gfgQ1LMXi3hiL3n3S-m9fcd4-Z2NMXMVouB4Qq3qsuculOXiqgbqDrcXNKoxoGCIjY/s1600-h/gb+8.jpg"><img alt="" border="0" height="176" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330045059695298530" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhn1a3NothmO5px7uisCLpieZwgyoKTBdYopaKi5q0WTQK_0fjIpGE30489XTLgOScm3wPlFZY98gfgQ1LMXi3hiL3n3S-m9fcd4-Z2NMXMVouB4Qq3qsuculOXiqgbqDrcXNKoxoGCIjY/s640/gb+8.jpg" width="640" /></a> <br />Gambar 8. Diagram Phasor dari Tegangan Induksi Lilitan.<br /><br />Perhatikan Gambar 8, disini diperlihatkan GGL yang dinduksikan dalam alur 2 akan tertinggal (lagging) dari GGL yang dibangkitkan dalam alur 1 sebesar ψ =15 derajat listrik, demikian pula GGL yang dinduksikan dalam alur 3 akan tertinggal 2ψ derajat, dan seterusnya. Semua GGL ini ditunjukkan masing-masing oleh phasor E1, E2, E3 dan E4. Total GGL stator per fasa E adalah jumlah dari seluruh vektor.<br /><br />E = E1 + E2 + E3 + E4<br /><br />Total GGLl stator E lebih kecil dibandingkan jumlah aljabar dari GGL lilitan oleh faktor.<br /> <br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHLBoPQTwpo0iPgxYpVoLrXiV9u4TM2zQ2JG6OszC7uij9ddfiANN9VYNoWiZqAs-k3jZ3MBK0-yZtRSjyzRCNEsXdQkn3gAg5FymGHpPX-lh0RPa5Ejw8d3dNl8KXP3W1LjVolqduElM/s1600-h/6.png"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330049302808775890" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHLBoPQTwpo0iPgxYpVoLrXiV9u4TM2zQ2JG6OszC7uij9ddfiANN9VYNoWiZqAs-k3jZ3MBK0-yZtRSjyzRCNEsXdQkn3gAg5FymGHpPX-lh0RPa5Ejw8d3dNl8KXP3W1LjVolqduElM/s1600/6.png" /></a><br /><br />Kd adalah faktor distribusi, dan bisa dinyatakan dengan persamaan:</span><br />
<span class="fullpost"><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRBTic_BlYmvrLQloFRb1GJBj0FuC_0uH7okZ3yNrpTzNVnRD9_WD1-RxUwXRS3hyhqSBaV5mvZtW1lk2N1fQ-3AaH6QxtxjXZfDEGgGQteoOcJKh6G4tjncchitr2t9woFYgl_X0F8p4/s1600-h/7.png"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330049299150393106" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRBTic_BlYmvrLQloFRb1GJBj0FuC_0uH7okZ3yNrpTzNVnRD9_WD1-RxUwXRS3hyhqSBaV5mvZtW1lk2N1fQ-3AaH6QxtxjXZfDEGgGQteoOcJKh6G4tjncchitr2t9woFYgl_X0F8p4/s320/7.png" style="cursor: pointer; height: 92px; width: 117px;" /></a> <br /><br />Keuntungan dari kumparan distribusi adalah memperbaiki bentuk gelombang tegangan yang dibangkitkan, seperti terlihat pada Gambar 9.<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjB2gP-VhOOfU-AkdhXvXYfXFd-_gesuXIbXgb6YmxbYIH5Em8VgW7L0104GgYLhyphenhyphenWwZ6yTk6ASKoNOc3kr4j6hwrYCF5wMN1dl602AeOvh_SMlAKnOBs7Mp_WZAeQhYw82AQvxFlP2jJ8/s1600-h/gb+9.png"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330045056490273602" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjB2gP-VhOOfU-AkdhXvXYfXFd-_gesuXIbXgb6YmxbYIH5Em8VgW7L0104GgYLhyphenhyphenWwZ6yTk6ASKoNOc3kr4j6hwrYCF5wMN1dl602AeOvh_SMlAKnOBs7Mp_WZAeQhYw82AQvxFlP2jJ8/s1600/gb+9.png" /></a> <br />Gambar 9. Total GGL Et dari Tiga GGL Sinusoidal.</span><br />
<span class="fullpost"><br /><span style="font-weight: bold;">Faktor Kisar</span><br /><br />Gambar 10, memperlihatkan bentuk kisar dari sebuah kumparan, bila sisi lilitan diletakkan dalam alur 1 dan 7 disebut kisar penuh, sedangkan bila diletakkan dalam alur 1 dan 6 disebut kisar pendek, karena ini sama dengan 5/6 kisar kutub.<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtnQq5gEX5KGBAOG5e9Jv87NhyphenhyphenMMgcTL6jbWMg8z-AYyYZzGZ4UZfm01vtsZvMxPDawQXQ6IkVIbhhI-F5-wNE_QU8knGZVGnrvdNo0uryRgMiky5idndgT6B5sgOQ7Ayff88k6D_jKY0/s1600-h/gb+10.png"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330045274633956098" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtnQq5gEX5KGBAOG5e9Jv87NhyphenhyphenMMgcTL6jbWMg8z-AYyYZzGZ4UZfm01vtsZvMxPDawQXQ6IkVIbhhI-F5-wNE_QU8knGZVGnrvdNo0uryRgMiky5idndgT6B5sgOQ7Ayff88k6D_jKY0/s320/gb+10.png" style="cursor: pointer; height: 194px; width: 252px;" /></a> <br />Gambar 10. Kisar Kumparan<br /><br />Kisar :<br />5/6 = 5/6 x 180 derajat = 150 derajat<br />1/6 = 1/6 x 180 derajat = 30 derajat.<br /><br />Kisar pendek sering digunakan, karena mempunyai beberapa keuntungan, diantaranya:<br />• Menghemat tembaga yang digunakan.<br />• Memperbaiki bentuk gelombang dari tegangan yang dibangkitkan.<br />• Kerugian arus pusar dan Hysterisis dapat dikurangi.<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEix8KO9Okfpew4s5SrAA50HyT54MJku-yapSON5Ckk9BmTL7A9skbDXNXx3U1sLpaLfM645pqaVlLmZyOZ7VWJ9GoT4klL1M6bmLnBWwwDb5AROOhyQEEooH0lydnJL61F-jVNrZ3n1uEk/s1600-h/8.png"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330049304219144306" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEix8KO9Okfpew4s5SrAA50HyT54MJku-yapSON5Ckk9BmTL7A9skbDXNXx3U1sLpaLfM645pqaVlLmZyOZ7VWJ9GoT4klL1M6bmLnBWwwDb5AROOhyQEEooH0lydnJL61F-jVNrZ3n1uEk/s1600/8.png" /></a> <br /><br />EL GGL yang diinduksikan pada masing-masing lilitan, bila lilitan merupakan kisar penuh, maka total induksi = 2 EL (gambar 11).<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMrme69CU3ao2OJqJIWRH3awNeiR69XHb_XYzMoUF1mqFaKJ9d7JVFeXNXggn-tqiwqt3J7S_HsPbgn8TTJisutQ_Vq2lJ5e1FfYWarjp0OeJOfi4Cq4ouKqQEtAR89N5W5aBcRPR0Gro/s1600-h/gb+11.png"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330045272707441266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMrme69CU3ao2OJqJIWRH3awNeiR69XHb_XYzMoUF1mqFaKJ9d7JVFeXNXggn-tqiwqt3J7S_HsPbgn8TTJisutQ_Vq2lJ5e1FfYWarjp0OeJOfi4Cq4ouKqQEtAR89N5W5aBcRPR0Gro/s320/gb+11.png" style="cursor: pointer; height: 174px; width: 251px;" /></a><br />Gambar 11. Vektor Tegangan Lilitan.<br /><br />Sedangkan kisar pendek dengan sudut 30 derajat listrik, seperti diperlihatkan pada gambar 8b, maka tegangan resultannya adalah:<br /><br />E = 2 EL. Cos 30/2<br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEis1ESoXlPPMBGsEjj3DVH5ahEiseK0IHtCpM0rsEVIhksCGPlxko-pAK7Kbarnj6K5KrdXoZpOM8iVJnI6seK2TlZ0IjvRFEVVzCnZ98dANNevKR15_Fk-lre49sOpXZQbvy-b6J3dnfc/s1600-h/9.png"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330049304009917298" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEis1ESoXlPPMBGsEjj3DVH5ahEiseK0IHtCpM0rsEVIhksCGPlxko-pAK7Kbarnj6K5KrdXoZpOM8iVJnI6seK2TlZ0IjvRFEVVzCnZ98dANNevKR15_Fk-lre49sOpXZQbvy-b6J3dnfc/s320/9.png" style="cursor: pointer; height: 52px; width: 245px;" /></a><br /> <br />atau, <br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAOG6a1fKukSBrBu-HNS86-DqyUWr_MG4qz35pQJNZL6vzZ7Nj182-190fhrURX1GbELSuHB7Y-ptOAKp8xXfcbIuP_rroIWI9IHshK6PcrGNhVWLnbtX-8aDrObTDfZeO-6ppbsUDcso/s1600-h/10.png"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330049303990504082" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAOG6a1fKukSBrBu-HNS86-DqyUWr_MG4qz35pQJNZL6vzZ7Nj182-190fhrURX1GbELSuHB7Y-ptOAKp8xXfcbIuP_rroIWI9IHshK6PcrGNhVWLnbtX-8aDrObTDfZeO-6ppbsUDcso/s320/10.png" style="cursor: pointer; height: 42px; width: 205px;" /></a> <br /><br />dimana P° adalah kisar kumparan dalam derajat listrik.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Gaya Gerak Listrik Kumparan</span><br /><br />Sebelumnya telah dibahas mengenai frekuensi dan besarnya tegangan masing-masing fasa secara umum. Untuk lebih mendekati nilai GGL sebenarnya yang terjadi maka harus diperhatikan faktor distribusi dan faktor kisar.<br /><br />Apabila <br />Z = Jumlah penghantar atau sisi lilitan dalam seri/fasa = 2 T<br />T = Jumlah lilitan per fasa<br /><br />dφ = φP dan dt = 60/N detik<br /><br />maka GGL induksi rata-rata per penghantar:</span><br />
<span class="fullpost"><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIr2saQgZWjmYMwfvWvnHZ0jsjiOJ0zA6AsHqF91gd-_e7oD1iHRNcN-qZycmElz0U8GsAssXncK97FWRZEklGDXrZxnUvM9DH7HCtM5D0prkffrOWn8t7x6hPtzzsyY3DjK-WCJHBV0c/s1600-h/11.png"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330047715898189010" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIr2saQgZWjmYMwfvWvnHZ0jsjiOJ0zA6AsHqF91gd-_e7oD1iHRNcN-qZycmElz0U8GsAssXncK97FWRZEklGDXrZxnUvM9DH7HCtM5D0prkffrOWn8t7x6hPtzzsyY3DjK-WCJHBV0c/s320/11.png" style="cursor: pointer; height: 53px; width: 196px;" /></a><br /><br />sedangkan jika,</span><br />
<span class="fullpost"><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKq2fUnaDF6MUSJDQex1ZApw4UseQXWO7fQoF83YtnB8JYrNScP7pRJxNpzE5HXjMW3RC4HbP9VT21noInxuE5l-Z70dxB4GqpCXGyXIZibKb3A0EaKxHXztJOd4c-eO98YC-_RVIBZkM/s1600-h/12.png"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330047722469108274" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKq2fUnaDF6MUSJDQex1ZApw4UseQXWO7fQoF83YtnB8JYrNScP7pRJxNpzE5HXjMW3RC4HbP9VT21noInxuE5l-Z70dxB4GqpCXGyXIZibKb3A0EaKxHXztJOd4c-eO98YC-_RVIBZkM/s320/12.png" style="cursor: pointer; height: 42px; width: 64px;" /></a> <br /> </span><br />
<span class="fullpost">atau, </span><br />
<span class="fullpost"><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRv7mjwJfXEdjgHqgLecwIwNscl-FH8izTdO80tvddfvtorZ4YiP3GrdAFbiGqweimjAxanZRBBIqAGt5h3ajVriF6ps6NJOyinsBaF9QYqjJ24zcwZ01ruJpjJ_S_71jf58ziMxGh23E/s1600-h/13.png"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330047720159588450" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRv7mjwJfXEdjgHqgLecwIwNscl-FH8izTdO80tvddfvtorZ4YiP3GrdAFbiGqweimjAxanZRBBIqAGt5h3ajVriF6ps6NJOyinsBaF9QYqjJ24zcwZ01ruJpjJ_S_71jf58ziMxGh23E/s320/13.png" style="cursor: pointer; height: 42px; width: 76px;" /></a> <br /><br />Sehingga GGL induksi rata-rata per penghantar menjadi:<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFWEeAzVkcTDG6F2_2hUaA2OOQyEVSCOLZuKAk3shQrZury-4AqMYwamhKK7AWWz0wTY7Y_ZkKb3kF7ZC-_aMkenAW9oAYWEZlJdMJkWK1bHuEcro4jQdPKBzuc6ZNt3mDEinDEe4J6mM/s1600-h/14.png"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330047718831033346" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFWEeAzVkcTDG6F2_2hUaA2OOQyEVSCOLZuKAk3shQrZury-4AqMYwamhKK7AWWz0wTY7Y_ZkKb3kF7ZC-_aMkenAW9oAYWEZlJdMJkWK1bHuEcro4jQdPKBzuc6ZNt3mDEinDEe4J6mM/s320/14.png" style="height: 42px; width: 206px;" /></a><br /><br />bila ada Z penghantar dalam seri/fasa, maka : GGL rata-rata/fasa<br /><br />= 2.f.φ.Z Volt<br /><br />= 2.f.φ.(2T) = 4.f.φ.T volt<br /><br />GGL efektif/fasa = 1,11x 4.f.φ.T = 4,44 x f .φ.T Volt<br /><br />bila faktor distribusi dan faktor kisar dimasukkan, maka GGL efektif/fasa<br /><br />E = 4,44 . Kd. Kp .f .φ . T (Volt)<br /><br />Semoga bermanfaat,</span><br />
<br />
<span style="font-size: x-small;"><i><span class="fullpost">Source : Berbagai Sumber ...</span></i></span><br />
<br />
<span class="fullpost"> </span>Energi Listrikhttp://www.blogger.com/profile/16153696526114871200noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7454070245014428845.post-57182653654529299512011-11-18T16:34:00.001+08:002011-11-18T16:38:42.455+08:00Animasi Motor DCProgram animasi ini saya dapat dari The University of New South Wales, School of Physics - sydney - Australia. Dengan animasi ini akan lebih mudah bagi kita untuk memahami prinsip kerja dari motor DC. Sedangkan mengenai teori dari Motor DC dapat anda baca diartikel sebelumnya dan sangat saya sarankan agar anda membaca terlebih dahulu teorinya disini : <a href="http://energi-listrik.blogspot.com/2011/11/motor-listrik.html">"Motor Listrik"</a>.<br />
<br />
Pada animasi ini, kita dapat mengetahui Torsi maksimum dan minimum selama motor tersebut bekerja. Anda dapat langsung menjalankan animasi ini dengan menekan tombol "PLAY" atau tombol "STEP" untuk menjalankan animasi tersebut sesuai dengan posisi yang anda inginkan.<br />
<span class="fullpost"><br /><object height="500" width="500"><param name="movie" value="http://www.animations.physics.unsw.edu.au/jw/flash/split_ring1_battery.swf">
<param name="wmode" value="transparent">
<embed src="http://www.animations.physics.unsw.edu.au/jw/flash/split_ring1_battery.swf" type="application/x-shockwave-flash" wmode="transparent" height="500" width="500"></object><br /> Semoga bermanfaat,</span><br />
<br />Energi Listrikhttp://www.blogger.com/profile/16153696526114871200noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7454070245014428845.post-83800473437915386792011-11-18T15:46:00.001+08:002011-11-18T16:20:09.410+08:00Motor Listrik<span style="font-weight: bold;">Motor listrik</span> termasuk kedalam kategori<span style="font-weight: bold;"> mesin listrik dinamis</span> dan merupakan sebuah perangkat <span style="font-weight: bold;">elektromagnetik</span> yang mengubah <span style="font-weight: bold;">energi listrik</span> menjadi <span style="font-weight: bold;">energi mekanik</span>. <span style="font-weight: bold;">Energi mekanik</span> ini digunakan untuk, misalnya, memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll di industri dan digunakan juga pada <span style="font-weight: bold;">peralatan listrik rumah tangga</span> (seperti: mixer, bor listrik,kipas angin).<br />
<br />
Anda dapat melihat animasi prinsip kerja motor DC ini di sini.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Motor listrik</span> kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri, sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri. <br />
<br />
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis <span style="font-weight: bold;">motor listrik</span> secara umum sama (Gambar 1), yaitu: <br />
• Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.<br />
• Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan. <br />
• Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torsi untuk memutar kumparan. <br />
• Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan.<span class="fullpost"> <br /><br />Dalam memahami sebuah <span style="font-weight: bold;">motor listrik</span>, penting untuk mengerti apa yang dimaksud dengan beban motor. Beban mengacu kepada keluaran tenaga putar/torsi sesuai dengan kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok: <br />• <span style="font-style: italic;">Beban torsi konstan</span>, adalah beban dimana permintaan keluaran energinya bervariasi dengan kecepatan operasinya, namun torsi nya tidak bervariasi. Contoh beban dengan torsi konstan adalah conveyors, rotary kilns, dan pompa displacement konstan. <br />• <span style="font-style: italic;">Beban dengan torsi variabel</span>, adalah beban dengan torsi yang bervariasi dengan kecepatan operasi. Contoh beban dengan torsi variabel adalah pompa sentrifugal dan fan (torsi bervariasi sebagai kwadrat kecepatan). <br />• <span style="font-style: italic;">Beban dengan energi konstan</span>, adalah beban dengan permintaan torsi yang berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin. <br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMPTIMpcycdBcxmdCw72debSq83OqB7d_yG7R7eJK5ofaElxKXyL6_C8Y949z09dm4D-rVpMvDWtIEagu_1hLGOpxxO8D3R0Vmc-dqzulsRh_w1a-WjY2fjY79BTad9rKNfjmKr0ESeqo/s1600-h/Gb+1.+Prinsip+dasar+kerja+motor+listrik.jpg"><img alt="" border="0" height="324" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5284163575627518594" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMPTIMpcycdBcxmdCw72debSq83OqB7d_yG7R7eJK5ofaElxKXyL6_C8Y949z09dm4D-rVpMvDWtIEagu_1hLGOpxxO8D3R0Vmc-dqzulsRh_w1a-WjY2fjY79BTad9rKNfjmKr0ESeqo/s400/Gb+1.+Prinsip+dasar+kerja+motor+listrik.jpg" width="400" /></a><br />Gambar 1. Prinsip Dasar Kerja Motor Listrik<br /><br /><span style="font-weight: bold;">JENIS MOTOR LISTRIK</span><br /><br />Bagian ini menjelaskan tentang dua jenis utama <span style="font-weight: bold;">motor listrik</span>: <span style="font-weight: bold;">motor DC</span> dan <span style="font-weight: bold;">motor AC</span>. Motor tersebut diklasifikasikan berdasarkan pasokan input, konstruksi, dan mekanisme operasi, dan dijelaskan lebih lanjut dalam bagan dibawah ini.<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsjFYwX4pT7x9Q7L-OLIbv2nIcS-bfC9M4woKcYVHd6IWA15wMUDxXYu7PYyMZV5kDvcEU-_wO8CMn2pSP2B48XlTuI4JhRxMVzgiaoiMGAY6BCFuRh087xVg8DHKo9cOaMgwYRiPn_Sk/s1600-h/Gb+2.+Klasifikasi+motor+listrik.jpg"><img alt="" border="0" height="191" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5284163579497419938" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsjFYwX4pT7x9Q7L-OLIbv2nIcS-bfC9M4woKcYVHd6IWA15wMUDxXYu7PYyMZV5kDvcEU-_wO8CMn2pSP2B48XlTuI4JhRxMVzgiaoiMGAY6BCFuRh087xVg8DHKo9cOaMgwYRiPn_Sk/s400/Gb+2.+Klasifikasi+motor+listrik.jpg" width="400" /></a><br />Gambar 2. Klasifikasi Motor Listrik<br /><br /><span style="font-weight: bold;">1. Motor DC/Arus Searah</span><br />Motor DC/arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung yang tidak langsung/direct-unidirectional. Motor DC digunakan pada penggunaan khusus dimana diperlukan penyalaan torsi yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas. <br />Gambar 3 memperlihatkan sebuah motor DC yang memiliki tiga komponen utama:<br />• <span style="font-style: italic;">Kutub medan</span>. Secara sederhada digambarkan bahwa interaksi dua kutub magnet akan menyebabkan perputaran pada motor DC. Motor DC memiliki kutub medan yang stasioner dan dinamo yang menggerakan bearing pada ruang diantara kutub medan. Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan: kutub utara dan kutub selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi bukaan diantara kutub-kutub dari utara ke selatan. Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplek terdapat satu atau lebih elektromagnet. Elektromagnet menerima listrik dari sumber daya dari luar sebagai penyedia struktur medan. <br />• <span style="font-style: italic;">Dinamo</span>. Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus ini akan menjadi elektromagnet. Dinamo yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak untuk menggerakan beban. Untuk kasus motor DC yang kecil, dinamo berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan selatan magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya berbalik untuk merubah kutub-kutub utara dan selatan dinamo. <br />• <span style="font-style: italic;">Kommutator</span>. Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya adalah untuk membalikan arah arus listrik dalam dinamo. Kommutator juga membantu dalam transmisi arus antara dinamo dan sumber daya. <br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQ3PJjcj4wI2B8oCDzhlh42PWl0zQTAGzpwUkM6jebUMBz8pX74D2ksgOfgUgUzwxVYP87mVjwRHUnuRtoxNzKRmd_dlFtK87NFG9VTTkerd01gEzC37qvvJ9MqWkSS5PINNsNkm339HQ/s1600-h/Gb+3.+Motor+DC.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5284163584826159250" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQ3PJjcj4wI2B8oCDzhlh42PWl0zQTAGzpwUkM6jebUMBz8pX74D2ksgOfgUgUzwxVYP87mVjwRHUnuRtoxNzKRmd_dlFtK87NFG9VTTkerd01gEzC37qvvJ9MqWkSS5PINNsNkm339HQ/s320/Gb+3.+Motor+DC.jpg" style="cursor: pointer; height: 209px; width: 320px;" /></a><br />Gambar 3. Motor DC<br /><br />Keuntungan utama <span style="font-weight: bold;">motor DC</span> adalah kecepatannya mudah dikendalikan dan tidak mempengaruhi kualitas pasokan daya. <span style="font-weight: bold;">Motor DC</span> ini dapat dikendalikan dengan mengatur: <br />• <span style="font-style: italic;">Tegangan dinamo</span> – meningkatkan tegangan dinamo akan meningkatkan kecepatan.<br />• <span style="font-style: italic;">Arus medan</span> – menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan. <br /><br /><span style="font-weight: bold;">Motor DC</span> tersedia dalam banyak ukuran, namun penggunaannya pada umumnya dibatasi untuk beberapa penggunaan berkecepatan rendah, penggunaan daya rendah hingga sedang, seperti peralatan mesin dan rolling mills, sebab sering terjadi masalah dengan perubahan arah arus listrik mekanis pada ukuran yang lebih besar. Juga, motor tersebut dibatasi hanya untuk penggunaan di area yang bersih dan tidak berbahaya sebab resiko percikan api pada sikatnya. <span style="font-weight: bold;">Motor DC</span> juga relatif mahal dibanding <span style="font-weight: bold;">motor AC</span>. <br /><br />Hubungan antara kecepatan, flux medan dan tegangan dinamo ditunjukkan dalam persamaan berikut: <br /><br />Gaya elektromagnetik: E = KΦN <br /><br />Torsi: T = KΦIa<br /><br />Dimana : <br />E =gaya elektromagnetik yang dikembangkan pada terminal dinamo (volt) <br />Φ = flux medan yang berbanding lurus dengan arus medan <br />N = kecepatan dalam RPM (putaran per menit) <br />T = torsi electromagnetik <br />Ia = arus dinamo <br />K = konstanta persamaan <br /><br /><span style="font-weight: bold;">Jenis-Jenis Motor DC/Arus Searah</span><br /><br />a. <span style="font-style: italic;">Motor DC sumber daya terpisah/ Separately Excited</span>, Jika arus medan dipasok dari sumber terpisah maka disebut motor DC sumber daya terpisah/separately excited. <br /><br />b. <span style="font-style: italic;">Motor DC sumber daya sendiri/ Self Excited: motor shunt</span>. Pada motor shunt, gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara paralel dengan gulungan dinamo (A) seperti diperlihatkan dalam gambar 4. Oleh karena itu total arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus dinamo. <br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9g9mJIYTzQfsCtYeGdvJLwPmHMMxUMDT1rSyuy_pK5tHZxv_xNkwkbk8oburUAoXlA1ZZOmsd48g3d0IpF3xAq7PraHvQ0JtUwgbAblh4R8S2mw-Aq9rsI2xqD6GTEEl4mXk7MUbeg1c/s1600-h/Gb4.+Karakterisitk+motor+DC+shunt.jpg"><img alt="" border="0" height="349" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5284163584285373506" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9g9mJIYTzQfsCtYeGdvJLwPmHMMxUMDT1rSyuy_pK5tHZxv_xNkwkbk8oburUAoXlA1ZZOmsd48g3d0IpF3xAq7PraHvQ0JtUwgbAblh4R8S2mw-Aq9rsI2xqD6GTEEl4mXk7MUbeg1c/s400/Gb4.+Karakterisitk+motor+DC+shunt.jpg" width="400" /></a><br />Gambar 4. Karakteristik Motor DC Shunt<br /><br />Berikut tentang kecepatan motor shunt (E.T.E., 1997): <br />• Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga torsi tertentu setelah kecepatannya berkurang, lihat Gambar 4) dan oleh karena itu cocok untuk penggunaan komersial dengan beban awal yang rendah, seperti peralatan mesin. <br />• Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan seri dengan dinamo (kecepatan berkurang) atau dengan memasang tahanan pada arus medan (kecepatan bertambah). <br /><br />c. <span style="font-style: italic;">Motor DC daya sendiri: motor seri</span>. Dalam motor seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri dengan gulungan dinamo (A) seperti ditunjukkan dalam gambar 5. Oleh karena itu, arus medan sama dengan arus dinamo.<br /><br />Berikut tentang kecepatan motor seri (Rodwell International Corporation, 1997; L.M. Photonics Ltd, 2002): <br />• Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM.<br />• Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor akan mempercepat tanpa terkendali. <br />Motor-motor seri cocok untuk penggunaan yang memerlukan torque penyalaan awal yang tinggi, seperti derek dan alat pengangkat hoist (lihat Gambar 5). <br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxiXSeVpNNeaEKbNNo4yqjhaJoWAaB6lP7QaMWj7nRRENg7JU2TORkvM0xM_5wpN17mwivo7hZIAs32i9Sw6RdesC6-QnVk6_CcqIf7_9lXDJspCJFv2r5GNFI3GIkMWhvoXFUg8X1HGg/s1600-h/Gb+5.+Karakteristik+motor+DC+seri.jpg"><img alt="" border="0" height="364" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5284163592091620946" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxiXSeVpNNeaEKbNNo4yqjhaJoWAaB6lP7QaMWj7nRRENg7JU2TORkvM0xM_5wpN17mwivo7hZIAs32i9Sw6RdesC6-QnVk6_CcqIf7_9lXDJspCJFv2r5GNFI3GIkMWhvoXFUg8X1HGg/s400/Gb+5.+Karakteristik+motor+DC+seri.jpg" width="400" /></a><br />Gambar 5. Karakteristik Motor DC Seri<br /><br />d. <span style="font-style: italic;">Motor DC Kompon/Gabungan</span>.<br />Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor kompon, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri dengan gulungan dinamo (A) seperti yang ditunjukkan dalam gambar 6. Sehingga, motor kompon memiliki torque penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil. Makin tinggi persentase penggabungan (yakni persentase gulungan medan yang dihubungkan secara seri), makin tinggi pula torque penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini. Contoh, penggabungan 40-50% menjadikan motor ini cocok untuk alat pengangkat hoist dan derek, sedangkan motor kompon yang standar (12%) tidak cocok (myElectrical, 2005).<br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhc5jI9f1P6KI_w_P3Y5ih-n2T-vWjNkpndeGgojDmA5pm-wAAQCECLvVal6ikDXmpDzYr51C74js4YE_JCdgcpwCcKIuXg21GY4l_b76B1z7mTXXWVaOVaSo-dlFWgmYpe7CahdhOS2Jo/s1600-h/Gb+6.+Karakteristik+motor+DC+Kompon.jpg"><img alt="" border="0" height="376" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5284164150446267090" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhc5jI9f1P6KI_w_P3Y5ih-n2T-vWjNkpndeGgojDmA5pm-wAAQCECLvVal6ikDXmpDzYr51C74js4YE_JCdgcpwCcKIuXg21GY4l_b76B1z7mTXXWVaOVaSo-dlFWgmYpe7CahdhOS2Jo/s400/Gb+6.+Karakteristik+motor+DC+Kompon.jpg" width="400" /></a><br />Gambar 6. Karakteristik Motor DC Kompon<br /><br /><span style="font-weight: bold;">2. Motor AC/Arus Bolak-Balik</span><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Motor AC/arus bolak-balik</span> menggunakan arus listrik yang membalikkan arahnya secara teratur pada rentang waktu tertentu. <span style="font-weight: bold;">Motor listrik AC</span> memiliki dua buah bagian dasar listrik: "<span style="font-weight: bold;">stator</span>" dan "<span style="font-weight: bold;">rotor</span>" seperti ditunjukkan dalam Gambar 7. <br /><br /><span style="font-weight: bold;">Stator</span> merupakan komponen listrik statis. <span style="font-weight: bold;">Rotor</span> merupakan komponen listrik berputar untuk memutar as motor. Keuntungan utama motor DC terhadap motor AC adalah bahwa kecepatan motor AC lebih sulit dikendalikan. Untuk mengatasi kerugian ini, motor AC dapat dilengkapi dengan penggerak frekwensi variabel untuk meningkatkan kendali kecepatan sekaligus menurunkan dayanya. Motor induksi merupakan motor yang paling populer di industri karena kehandalannya dan lebih mudah perawatannya. Motor induksi AC cukup murah (harganya setengah atau kurang dari harga sebuah motor DC) dan juga memberikan rasio daya terhadap berat yang cukup tinggi (sekitar dua kali motor DC).<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Jenis-Jenis Motor AC/Arus Bolak-Balik</span><br /><br />a. <span style="font-style: italic;">Motor sinkron</span>. Motor sinkron adalah motor AC yang bekerja pada kecepatan tetap pada sistim frekwensi tertentu. Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk pembangkitan daya dan memiliki torque awal yang rendah, dan oleh karena itu motor sinkron cocok untuk penggunaan awal dengan beban rendah, seperti kompresor udara, perubahan frekwensi dan generator motor. Motor sinkron mampu untuk memperbaiki faktor daya sistim, sehingga sering digunakan pada sistim yang menggunakan banyak listrik. <br /><br /><span style="font-weight: bold;">Komponen utama motor sinkron</span> adalah (Gambar 7):<br />• <span style="font-style: italic;">Rotor</span>. Perbedaan utama antara motor sinkron dengan motor induksi adalah bahwa rotor mesin sinkron berjalan pada kecepatan yang sama dengan perputaran medan magnet. Hal ini memungkinkan sebab medan magnit rotor tidak lagi terinduksi. Rotor memiliki magnet permanen atau arus DC-excited, yang dipaksa untuk mengunci pada posisi tertentu bila dihadapkan dengan medan magnet lainnya. <br />• <span style="font-style: italic;">Stator</span>. Stator menghasilkan medan magnet berputar yang sebanding dengan frekwensi yang dipasok. <br /><br />Motor ini berputar pada <span style="font-weight: bold;">kecepatan sinkron</span>, yang diberikan oleh persamaan berikut (Parekh, 2003): <br /><br />Ns = 120 f / P <br /><br />Dimana: <br />f = frekwensi dari pasokan frekwensi <br />P= jumlah kutub <br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrYcSKEo7Xzi5K2uyApdn0U4VqN0mcxe_5br1iYlkOJ4SVay7TNmrvNyUOPHl2l-4FU_Yzfwk6uZmKGyLtqlFy2rsneBbuyrH67-sDqQjVaNNkml9-7vZfvYkF1vmJTjXcn0kbdZefdk8/s1600-h/Gb+7.+Motor+Sinkron.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5284164150706500530" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrYcSKEo7Xzi5K2uyApdn0U4VqN0mcxe_5br1iYlkOJ4SVay7TNmrvNyUOPHl2l-4FU_Yzfwk6uZmKGyLtqlFy2rsneBbuyrH67-sDqQjVaNNkml9-7vZfvYkF1vmJTjXcn0kbdZefdk8/s1600/Gb+7.+Motor+Sinkron.jpg" /></a><br />Gambar 7. Motor Sinkron<br /><br />b. <span style="font-style: italic;">Motor induksi</span>. Motor induksi merupakan motor yang paling umum digunakan pada berbagai peralatan industri. Popularitasnya karena rancangannya yang sederhana, murah dan mudah didapat, dan dapat langsung disambungkan ke sumber daya AC.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Komponen Motor induksi</span> memiliki dua komponen listrik utama (Gambar 8):<br />• <i>Rotor</i>. Motor induksi menggunakan dua jenis rotor: <br />- <span style="font-style: italic;">Rotor kandang tupai</span> terdiri dari batang penghantar tebal yang dilekatkan dalam petak-petak slots paralel. Batang-batang tersebut diberi hubungan pendek pada kedua ujungnya dengan alat cincin hubungan pendek. <br />- <span style="font-style: italic;">Lingkaran rotor yang memiliki gulungan tiga fase</span>, lapisan ganda dan terdistribusi. Dibuat melingkar sebanyak kutub stator. Tiga fase digulungi kawat pada bagian dalamnya dan ujung yang lainnya dihubungkan ke cincin kecil yang dipasang pada batang as dengan sikat yang menempel padanya. <br />• <i>Stator</i>. Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan slots untuk membawa gulungan tiga fase. Gulungan ini dilingkarkan untuk sejumlah kutub yang tertentu. Gulungan diberi spasi geometri sebesar 120 derajat .<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Klasifikasi motor induksi </span> <br /><br />Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama (Parekh, 2003): <br />• <span style="font-style: italic;">Motor induksi satu fase</span>. Motor ini hanya memiliki satu gulungan stator, beroperasi dengan pasokan daya satu fase, memiliki sebuah rotor kandang tupai, dan memerlukan sebuah alat untuk menghidupkan motornya. Sejauh ini motor ini merupakan jenis motor yang paling umum digunakan dalam peralatan rumah tangga, seperti kipas angin, mesin cuci dan pengering pakaian, dan untuk penggunaan hingga 3 sampai 4 Hp. <br />• <span style="font-style: italic;">Motor induksi tiga fase</span>. Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh pasokan tiga fase yang seimbang. Motor tersebut memiliki kemampuan daya yang tinggi, dapat memiliki kandang tupai atau gulungan rotor (walaupun 90% memiliki rotor kandang tupai); dan penyalaan sendiri. Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di industri menggunakan jenis ini, sebagai contoh, pompa, kompresor, belt conveyor, jaringan listrik , dan grinder. Tersedia dalam ukuran 1/3 hingga ratusan Hp. <br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFCE1lApeeOo2KUAsueyg7CJEhHb0i-TrxKqRFqWWViHwQgGacsy3Gc-ey3GKP8e9x9TWiFrVgLbFgMPUfXieeJ5vr0VLzI5RzgoQo-KODcfbW-MJR5gfvI_PHG7OBDGCgTx2IhtC4EKY/s1600-h/Gb+8.+Motor+Induksi.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5284164191283132962" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFCE1lApeeOo2KUAsueyg7CJEhHb0i-TrxKqRFqWWViHwQgGacsy3Gc-ey3GKP8e9x9TWiFrVgLbFgMPUfXieeJ5vr0VLzI5RzgoQo-KODcfbW-MJR5gfvI_PHG7OBDGCgTx2IhtC4EKY/s1600/Gb+8.+Motor+Induksi.jpg" /></a><br />Gambar 8. Motor Induksi<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Kecepatan motor induksi </span><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Motor induksi</span> bekerja sebagai berikut, Listrik dipasok ke stator yang akan menghasilkan <span style="font-style: italic;">medan magnet</span>. <span style="font-style: italic;">Medan magnet</span> ini bergerak dengan kecepatan sinkron disekitar rotor. Arus rotor menghasilkan medan magnet kedua, yang berusaha untuk melawan medan magnet stator, yang menyebabkan rotor berputar. Walaupun begitu, didalam prakteknya motor tidak pernah bekerja pada <span style="font-style: italic;">kecepatan sinkron</span> namun pada “kecepatan dasar” yang lebih rendah. Terjadinya perbedaan antara dua kecepatan tersebut disebabkan adanya “<span style="font-style: italic;">slip/geseran</span>” yang meningkat dengan meningkatnya beban. Slip hanya terjadi pada motor induksi. Untuk menghindari slip dapat dipasang sebuah cincin geser/ slip ring, dan motor tersebut dinamakan “<span style="font-style: italic;">motor cincin geser</span>/<span style="font-style: italic;">slip ring motor</span>”. <br /><br />Persamaan berikut dapat digunakan untuk menghitung persentase slip/geseran(Parekh, 2003): <br /><br />% Slip = (Ns – Nb)/Ns x 100<br /><br />Dimana: <br />Ns = kecepatan sinkron dalam RPM <br />Nb = kecepatan dasar dalam RPM<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Hubungan antara beban, kecepatan dan torsi</span><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYzPZ-bWsH4rJlCGiLgLh_1bBF3MwlU3yHGd-J3KZXT9EQgVT-XpNa_vP3DM8dalmHGjHICRz9K6iBsewXjJmhKYsQpbsSm_h6rOPlG7IzsyDdeYWA4zZR0s8owFJw5Fv2HsI56zpp_lI/s1600-h/Gb+9.+Grafik+Torsi+vs+Kecepatan+Motor+AC-Induksi.jpg"><img alt="" border="0" height="294" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5284164196340911170" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYzPZ-bWsH4rJlCGiLgLh_1bBF3MwlU3yHGd-J3KZXT9EQgVT-XpNa_vP3DM8dalmHGjHICRz9K6iBsewXjJmhKYsQpbsSm_h6rOPlG7IzsyDdeYWA4zZR0s8owFJw5Fv2HsI56zpp_lI/s400/Gb+9.+Grafik+Torsi+vs+Kecepatan+Motor+AC-Induksi.jpg" width="400" /></a><br />Gambar 9. Grafik Torsi vs Kecepatan Motor Induksi.<br /><br />Gambar 9 menunjukan grafik torsi vs kecepatan motor induksi AC tiga fase dengan arus yang sudah ditetapkan. Bila motor (Parekh, 2003): <br />• Mulai menyala ternyata terdapat arus nyala awal yang tinggi dan torsi yang rendah (“pull-up torque”). <br />• Mencapai 80% kecepatan penuh, torsi berada pada tingkat tertinggi (“pull-out torque”) dan arus mulai turun. <br />• Pada kecepatan penuh, atau kecepatan sinkron, arus torsi dan stator turun ke nol.</span><br />
<span class="fullpost"> </span><br />
<span class="fullpost" style="font-size: small;"><i>Source : Berbagai sumber...</i></span>Energi Listrikhttp://www.blogger.com/profile/16153696526114871200noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7454070245014428845.post-78174028042151245342011-11-09T19:24:00.002+08:002011-11-10T22:36:44.499+08:00Penyelesaian MID Rangkaian Listrik 1<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-size: 13pt;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-size: 13pt;">Suatu benda yang mempunyai massa 100 gram
mengalami percepatan 3,6 km/menit<sup>2</sup>. Hitunglah gaya yang bekerja pada
benda itu.</span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 3.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; tab-stops: 99.25pt;">
<span style="color: black; font-size: 13pt;">Diketahui : </span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; tab-stops: 99.25pt 120.5pt;">
<span style="color: black; font-size: 13pt;">
m = 100 gram = 0,1
Kg ; a = 3,6 km/menit<sup>2</sup> = 1 m/s<sup>2</sup></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; tab-stops: 99.25pt 120.5pt;">
<span style="color: black; font-size: 13pt;">Ditanyakan :</span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; tab-stops: 99.25pt 120.5pt;">
<span style="color: black; font-size: 13pt;">
F = ... ?</span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; tab-stops: 99.25pt 120.5pt;">
<span style="color: black; font-size: 13pt;">Penyelesaian :</span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; tab-stops: 120.5pt;">
<span style="color: black; font-size: 13pt;">
F = m .
a = 0,1 x 1 = 0,1 Kg.m/s<sup>2</sup> = 0,1 N</span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 3.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; tab-stops: 120.5pt;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-size: 13pt;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-size: 13pt;">Sejumlah muatan listrik mengalir melalui
sebuah titik selama 0,1 detik. Hitunglah Arus yang mengalir bila jumlah muatan
listrik itu adalah 0,5 coloumb.</span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 3.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; tab-stops: 99.25pt;">
<span style="color: black; font-size: 13pt;">Diketahui :</span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; tab-stops: 99.25pt 120.5pt;">
<span style="color: black; font-size: 13pt;">
Q = 0,5 C ;
t = 0,1 s</span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; tab-stops: 99.25pt 120.5pt;">
<span style="color: black; font-size: 13pt;">Ditanyakan :</span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; tab-stops: 99.25pt 120.5pt;">
<span style="color: black; font-size: 13pt;">
I = ... ?</span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; tab-stops: 99.25pt 120.5pt;">
<span style="color: black; font-size: 13pt;">Penyelesaian :</span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; tab-stops: 99.25pt 120.5pt;">
<span style="color: black; font-size: 13pt;">
I = Q / t =
0,5 / 0,1 = 5 C/s = 5 A</span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 3.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-size: 13pt;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-size: 13pt;">Suatu elektron mengalir dari titik A ke B
pada rangkaian listrik yang mengakibatkan kehilangan energi potensial sebesar 8
x 10<sup>-15</sup> Joule.</span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l0 level2 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-size: 13pt;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-size: 13pt;">Hitunglah beda potensial antara titik B
dan titik A.</span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l0 level2 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-size: 13pt;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-size: 13pt;">Hitung Energi yang diperlukan untuk
menindahkan muatan sebesar 5 x 10<sup>-6</sup> coloumb dari titik A ke titik B.</span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; tab-stops: 99.25pt;">
<span style="color: black; font-size: 13pt;">Diketahui :</span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; tab-stops: 99.25pt 120.5pt;">
<span style="color: black; font-size: 13pt;">
q<sub>e</sub> = 1,6
x 10<sup>-19</sup> C ; EP = 8 x 10<sup>-15</sup> J</span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; tab-stops: 99.25pt 120.5pt;">
<span style="color: black; font-size: 13pt;">Ditanyakan :</span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 139.05pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l1 level1 lfo3; tab-stops: 99.25pt 120.5pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "inherit","serif"; font-size: 13pt;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="color: black; font-size: 13pt;">V<sub>BA</sub>
= ... ?</span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 139.05pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l1 level1 lfo3; tab-stops: 99.25pt 120.5pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "inherit","serif"; font-size: 13pt;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="color: black; font-size: 13pt;">W<sub>AB</sub>
= ... ? ( untuk muatan q = 5 x 10<sup>-6
</sup> C )</span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; tab-stops: 99.25pt 120.5pt;">
<span style="color: black; font-size: 13pt;">Penyelesaian :</span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 139.05pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: 99.25pt 120.5pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "inherit","serif"; font-size: 13pt;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="color: black; font-size: 13pt;">V<sub>BA
</sub>= EP / q<sub>e</sub> </span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 163.05pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; tab-stops: 99.25pt 120.5pt;">
<span style="color: black; font-size: 13pt;">= (8 x 10<sup>-15</sup>)/( 1,6 x 10<sup>-19)</sup></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 163.05pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; tab-stops: 99.25pt 120.5pt;">
<span style="color: black; font-size: 13pt;">= 5 x 10<sup>4</sup> volt</span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 163.05pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; tab-stops: 99.25pt 120.5pt;">
<span style="color: black; font-size: 13pt;">= 50 Kv</span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 163.05pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; tab-stops: 99.25pt 120.5pt;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 139.05pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: 99.25pt 120.5pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "inherit","serif"; font-size: 13pt;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="color: black; font-size: 13pt;">W<sub>AB</sub>
= q x V<sub>BA</sub> = (5 x 10<sup>-6 </sup> )( 5 x 10<sup>4</sup>) = 25 x 10<sup>-2</sup>
J = 0,25 J</span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-size: 13pt;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-size: 13pt;"> Hitunglah :</span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l2 level1 lfo2; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-size: 13pt;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-size: 13pt;">C = 100 kpF = 10<sup>2</sup> x 10<sup>3</sup>
x 10<sup>-3</sup> nF = 100 nF</span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l2 level1 lfo2; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-size: 13pt;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-size: 13pt;">C = 0,003 uF = 0,003 x 10<sup>3</sup> nF =
3 nF</span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l2 level1 lfo2; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-size: 13pt;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-size: 13pt;">C = 47 nF = 47 x 10<sup>-3</sup> = 4,7 x 10<sup>-2</sup>
uF</span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l2 level1 lfo2; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-size: 13pt;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-size: 13pt;">L = 250 mH = 250 : 1000 H = 0,25 H</span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l2 level1 lfo2; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-size: 13pt;">e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-size: 13pt;">L = 2,5 mH = 2,5 x 1000 uH = 2500<sup></sup>
uH</span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l2 level1 lfo2; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-size: 13pt;">f.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-size: 13pt;">R = 5,6 Kohm = 5,6 x 1000 ohm = 5600 ohm</span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l2 level1 lfo2; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-size: 13pt;">g.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-size: 13pt;">R = 8200 ohm = 8200 : 1000 Kohm = 8,2 Kohm</span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l2 level1 lfo2; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-size: 13pt;">h.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: black; font-size: 13pt;">R = 4,7 ohm = 4,7 x 10<sup>-6</sup> Mohm</span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span style="color: black; font-size: 13pt;"><br /></span></div>
<span style="color: black;"></span>Nb : u = mikro ; ohm (gunakan simbol ohm)<br />
<div style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div style="font-family: inherit;">
klu ada yg salah dikoreksi yagH...</div>
<div style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div style="font-family: inherit;">
<br />
<br />
<br />
<br />
<center><b><span style="font-size: large;">。。。ありがとう、、、頑張って 下さい。。。</span></b></center></div>
<div style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div style="font-family: inherit;">
<br /></div>Energi Listrikhttp://www.blogger.com/profile/16153696526114871200noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7454070245014428845.post-75573257052514728502011-11-09T06:04:00.002+08:002011-11-09T06:05:38.869+08:00Arus Listrik<div style="color: black;">
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari
pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam
rangkaian listrik tiap satuan waktu. Arus listrik dapat diukur dalam
satuan Coulomb/detik atau Ampere. Contoh arus listrik dalam kehidupan
sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan mikroAmpere
(μA) seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200
kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada petir. Dalam kebanyakan
sirkuit arus searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik
adalah konstan sehingga besar arus yang mengalir dalam sirkuit
bergantung pada voltase dan resistansi sesuai dengan hukum Ohm.</div>
<div style="color: black;">
<br /></div>
<div style="color: black;">
Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan
internasional. Satuan internasional untuk arus listrik adalah Ampere
(A). Secara formal satuan Ampere didefinisikan sebagai arus konstan
yang, bila dipertahankan, akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7
Newton/meter di antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas
penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam
ruang hampa udara.</div>
<div style="color: black;">
<br /></div>
<div style="color: black;">
Untuk arus yang konstan, besar arus I dalam Ampere dapat diperoleh dengan persamaan:</div>
<div style="color: black;">
<br /></div>
<div style="color: black;">
<b><span style="font-size: medium;">I = Q / t</span></b></div>
<div style="color: black;">
<br /></div>
<div style="color: black;">
<a href="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/69/KCL.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/69/KCL.png" /></a>
<span style="font-size: medium;"></span>di mana I adalah arus listrik, Q adalah muatan listrik, dan t adalah waktu (time).</div>
<div style="color: black;">
<br /></div>
<div style="color: black;">
Sedangkan secara umum, arus listrik yang mengalir pada suatu waktu tertentu adalah:</div>
<div style="color: black;">
<br /></div>
<div style="color: black;">
<b><span style="font-size: medium;">I = dQ / dt</span></b></div>
<div style="color: black;">
<br /></div>
<div style="color: black;">
Dengan demikian dapat ditentukan jumlah total muatan yang dipindahkan pada rentang waktu 0 hingga t melalui integrasi:</div>
<div style="color: black;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; color: black; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9hp0x1DM_Zyv9oM8LW6qqeUce0Ar5l9z9toTNJECHu1N3KcJmHuLoZbNb2uV4LJ9ME0muNbqxAlYivTfTcS-H2AeWFybDo3vGgGIo-niYoPuvEEc8ZBRufhcEDOiJvWI6L3u0RMSPt-jP/s1600/4.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9hp0x1DM_Zyv9oM8LW6qqeUce0Ar5l9z9toTNJECHu1N3KcJmHuLoZbNb2uV4LJ9ME0muNbqxAlYivTfTcS-H2AeWFybDo3vGgGIo-niYoPuvEEc8ZBRufhcEDOiJvWI6L3u0RMSPt-jP/s1600/4.jpg" /></a></div>
<div style="color: black;">
<br /></div>
<div style="color: black;">
<br /></div>
<div style="color: black;">
<br /></div>
<div style="color: black;">
<br /></div>
<div style="color: black;">
<span class="fullpost">Sesuai dengan persamaan di atas, arus listrik
adalah besaran skalar karena baik muatan Q maupun waktu t merupakan
besaran skalar. Dalam banyak hal sering digambarkan arus listrik dalam
suatu sirkuit menggunakan panah, salah satunya seperti pada diagram di
atas. Panah tersebut bukanlah vektor dan tidak membutuhkan operasi
vektor. Pada diagram di atas ditunjukkan arus mengalir masuk melalui dua
percabangan dan mengalir keluar melalui dua percabangan lain. Karena
muatan listrik adalah kekal maka total arus listrik yang mengalir keluar
haruslah sama dengan arus listrik yang mengalir ke dalam sehingga i1 +
i4 = i2 + i3. Panah arus hanya menunjukkan arah aliran sepanjang
penghantar, bukan arah dalam ruang.</span></div>
<div style="color: black;">
<br /></div>
<div style="color: black;">
<span class="fullpost" style="font-size: medium;"><b>Rapat Arus</b></span></div>
<div style="color: black;">
Rapat arus (bahasa Inggris: current density) adalah aliran muatan pada
suatu luas penampang tertentu di suatu titik penghantar. Dalam SI, rapat
arus memiliki satuan Ampere per meter persegi (A/m2).</div>
<div class="separator" style="clear: both; color: black; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVM9mDmxIQmaggrkHSR2eCpeJim3sNGLLxY30AxhkGJVOJGzVym0JPTmE5xFgpGvwGSlIQ-QmiILYUPOwsWXRnNeM9kyMe9OJglZQmjYZzpw7kU_pmZb3ozlstdN_KCGIrnWkJwuOBHPs/s1600/x6.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVM9mDmxIQmaggrkHSR2eCpeJim3sNGLLxY30AxhkGJVOJGzVym0JPTmE5xFgpGvwGSlIQ-QmiILYUPOwsWXRnNeM9kyMe9OJglZQmjYZzpw7kU_pmZb3ozlstdN_KCGIrnWkJwuOBHPs/s1600/x6.jpg" /></a></div>
<div style="color: black;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://learnelectro.files.wordpress.com/2011/01/arah-arus.png" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://learnelectro.files.wordpress.com/2011/01/arah-arus.png" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>Aliran arah arus listri</i></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<span class="fullpost">di mana I adalah arus pada penghantar, vektor J adalah rapat arus yang memiliki arah sama dengan kecepatan gerak muatan
jika muatannya positif dan berlawan arah jika muatannya negatif, dan dA
adalah vektor luas elemen yang tegak lurus terhadap elemen. Jika arus
listrik seragam sepanjang permukaan dan sejajar dengan dA maka J juga
seragam dan sejajar terhadap dA sehingga persamaan menjadi:</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://upload.wikimedia.org/math/5/9/1/5918a268f8edb43ba52700b785ab2f73.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://upload.wikimedia.org/math/5/9/1/5918a268f8edb43ba52700b785ab2f73.png" /></a></div>
<div style="color: black;">
<br /></div>
<div style="color: black;">
<br />
<br />
maka<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDrVqEHZGX0asS7FubQ_KpNAU0lA7ELGRJxw65Tbv1onPO4VXub1CSF-1uHM00qzWosOSpRDIpMgAthQOFsBEnSzzGD9_s-Tc3sc1fJiFxaAaYC-tAqkaqzLT-MD5eAye-2hLz7Kek2Sk/s1600/x8.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDrVqEHZGX0asS7FubQ_KpNAU0lA7ELGRJxw65Tbv1onPO4VXub1CSF-1uHM00qzWosOSpRDIpMgAthQOFsBEnSzzGD9_s-Tc3sc1fJiFxaAaYC-tAqkaqzLT-MD5eAye-2hLz7Kek2Sk/s1600/x8.jpg" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
di mana A adalah luas penampang total dan J adalah rapat arus dalam satuan A/m2.</div>
<div style="color: black;">
<br /></div>
<div style="color: black;">
<span style="font-size: medium;"><b>Kelajuan Hanyutan </b></span></div>
<div style="color: black;">
Saat sebuah penghantar tidak dilalui arus listrik, elektron-elektron di
dalamnya bergerak secara acak tanpa perpindahan bersih ke arah mana pun
juga. Sedangkan saat arus listrik mengalir melalui penghantar, elektron
tetap bergerak secara acak namun mereka cenderung hanyut sepanjang
penghantar dengan arah berlawanan dengan medan listrik yang menghasilkan
aliran arus. Tingkat kelajuan hanyutan (bahasa Inggris: drift speed)
dalam penghantar adalah kecil dibandingkan dengan kelajuan gerak-acak,
yaitu antara 10-5 dan 10-4 m/s dibandingkan dengan sekitar 106 m/s pada
sebuah penghantar tembaga.<span class="fullpost"> </span><br />
<span class="fullpost"> </span> </div>Energi Listrikhttp://www.blogger.com/profile/16153696526114871200noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7454070245014428845.post-5258599100597121132011-11-08T22:33:00.002+08:002011-11-08T22:38:33.478+08:00Gardu Induk<div style="color: black; font-family: inherit;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: medium;">Pengertian </span></b></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="color: black; float: right; font-family: inherit; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGDdNCr4WAUAZC0dt8UVVDmlvhnTI9OhoaE1i7PMvIwwE_kQn-2Q3nCKJDOffq08eM9H0EHKQk427o2TCR2YS06wKSF_VzrSVlOpsA5SVBKgKdxtyvW7VhdQhtzHPNDiM_exYOqN0XGzjI/s320/Gardu+induk+smping+kampus.jpg" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGDdNCr4WAUAZC0dt8UVVDmlvhnTI9OhoaE1i7PMvIwwE_kQn-2Q3nCKJDOffq08eM9H0EHKQk427o2TCR2YS06wKSF_VzrSVlOpsA5SVBKgKdxtyvW7VhdQhtzHPNDiM_exYOqN0XGzjI/s320/Gardu+induk+smping+kampus.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span"><i>Gardu Induk (GI)</i></span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;">
Gardu Induk (GI) pada prinsipnya adalah suatu instalasi yang merupakan
bagian dari sistem tenaga listrik, terdiri dari susunan sejumlah
peralatan yang menempati daerah tertentu yang berfungsi menerima dan
menyalurkan daya listrik serta menjamin keandalan sistem penyaluran
tenaga listrik. Gardu induk juga berfungsi untuk menaikkan atau
menurunkan tegangan. Gardu Induk berfungsi sebagai tempat untuk merubah
tegangan transmisi (tegangan tinggi termasuk ekstra tinggi) menjadi
tegangan distribusi primer (tegangan menengah). Pada Gardu Induk juga
diadakan interkoneksi antar pembangkit.</div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<br /></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: medium;">Fungsi </span></b></div>
<ul style="color: black; font-family: inherit;">
<li>Mentransformasikan daya listrik : </li>
</ul>
<div style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;">
</div>
<ol style="color: black; font-family: inherit;">
<li>Dari tegangan ekstra tinggi ke tegangan tinggi (500kV/150kV) </li>
<li>Dari tegangan tinggi ke tegangan yang lebih rendah (150kV/70kV) </li>
<li>Dari tegangan tinggi ke tegangan menengah (150kV/20kV, 70kV/20kV) </li>
</ol>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<ul>
<li>Untuk pengukuran, pengawasan operasi serta pengamanan dari system tenaga listrik. </li>
<li>Pengaturan pelayanan beban ke gardu induk-gardu induk lain melalui
tegangan tinggi dan ke gardu distribusi-gardu distribusi, setelah
melalui proses penurunan tegangan melalui penyulang-penyulang
(feeder-feeder) tegangan menengah yang ada di gardu induk. </li>
</ul>
</div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: medium;">Jenis </span></b></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<br /></div>
<div style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;">
Jenis Gardu Induk dapat dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu : </div>
<div style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;">
</div>
<ul style="color: black; font-family: inherit;">
<li>Berdasarkan besar tegangannya. </li>
</ul>
<div style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;">
</div>
<div style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;">
</div>
<ol style="color: black; font-family: inherit;">
<li>Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 275 kV, 500 kV.</li>
<li>Gardu Induk Tegangan Tinggi (GI) 150 kV dan 70 kV.</li>
</ol>
<ul style="color: black; font-family: inherit;">
<li>Berdasarkan pemasangan peralatan. </li>
</ul>
<div style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;">
</div>
<ol style="color: black; font-family: inherit;">
<li>Gardu Induk Pasangan Luar</li>
<li>Gardu Induk Pasangan Dalam</li>
<li>Gardu Induk Kombinasi Pasangan Luar dan Dalam</li>
</ol>
<div style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;">
</div>
<ul style="color: black; font-family: inherit;">
<li>Berdasarkan fungsinya. </li>
</ul>
<div style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;">
</div>
<ol style="color: black; font-family: inherit;">
<li>Gardu Induk Penaik Tegangan</li>
<li>Gardu Induk Penurun Tegangan</li>
<li>Gardu Induk Pengatur Tegangan</li>
<li>Gardu Induk Pengatur Beban</li>
</ol>
<div style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;">
</div>
<ul style="color: black; font-family: inherit;">
<li>Berdasarkan isolasi yang digunakan. </li>
</ul>
<div style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;">
</div>
<ol style="color: black; font-family: inherit;">
<li>Gardu Induk Menggunakan Isolasi Udara</li>
<li>Gardu Induk Menggunakan Gas SF6</li>
</ol>
<div style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;">
</div>
<ul style="color: black; font-family: inherit;">
<li>Berdasarkan sistem rel (Busbar).</li>
</ul>
<div style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;">
</div>
<ol style="color: black; font-family: inherit;">
<li>Gardu Induk Sistem Ring Busbar</li>
<li>Gardu Induk Sistem Single Busbar</li>
<li>Gardu Induk Sistem Double Busbar</li>
<li>Gardu Induk Sistem Satu Setengah Busbar</li>
</ol>
<ol style="color: black; font-family: inherit;">
</ol>Energi Listrikhttp://www.blogger.com/profile/16153696526114871200noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7454070245014428845.post-81156464294731786522011-11-08T19:47:00.000+08:002011-11-08T21:53:19.652+08:00Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcu3h83lOH4hRYlSVuduwI_jM7rUSwNjKnClx_2_V8foqmSVKcLh_tOuxE-a5E2vjHSZaK6czwF9x8DrBPRmNnjakPkrgUa8rTs7UOIOrWFkGtFPQTPpu6rRvKEHc4drHp7tah-iZfSpE/s400/model-pltka.jpg" /></div>
Mikrohidro adalah istilah yang digunakan untuk instalasi pembangkit
listrik yang mengunakan energi air. Kondisi air yang bisa dimanfaatkan
sebagai sumber daya (resources) penghasil listrik adalah memiliki
kapasitas aliran dan ketiggian tertentu dad instalasi. Semakin besar
kapasitas aliran maupun ketinggiannya dari istalasi maka semakin besar
energi yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik.<br />
<br />
Biasanya
Mikrohidro dibangun berdasarkan kenyataan bahwa adanya air yang
mengalir di suatu daerah dengan kapasitas dan ketinggian yang memadai.
Istilah kapasitas mengacu kepada jumlah volume aliran air per satuan
waktu (flow capacity) sedangan beda ketinggian daerah aliran sampai ke
instalasi dikenal dengan istilah head. Mikrohidro juga dikenal sebagai
white resources dengan terjemahan bebas bisa dikatakan "energi putih".
Dikatakan demikian karena instalasi pembangkit listrik seperti ini
mengunakan sumber daya yang telah disediakan oleh alam dan ramah
lingkungan. Suatu kenyataan bahwa alam memiliki air terjun atau jenis
lainnya yang menjadi tempat air mengalir. Dengan teknologi sekarang maka
energi aliran air beserta energi perbedaan ketinggiannya dengan daerah
tertentu (tempat instalasi akan dibangun) dapat diubah menjadi energi
listrik,<br />
<br />
Secara teknis, mikrohidro memiliki tiga komponen utama
yaitu air (sebagai sumber energi), turbin dan generator. Mikrohidro
mendapatkan energi dari aliran air yang memiliki perbedaan ketinggian
tertentu. Pada dasarnya, mikrohidro memanfaatkan energi potensial
jatuhan air (head). Semakin tinggi jatuhan air maka semakin besar
energi potensial air yang dapat diubah menjadi energi listrik. Di
samping faktor geografis (tata letak sungai), tinggi jatuhan air dapat
pula diperoleh dengan membendung aliran air sehingga permukaan air
menjadi tinggi. Air dialirkan melalui sebuah pipa pesat kedalam rumah
pembangkit yang pada umumnya dibagun di bagian tepi sungai untuk
menggerakkan turbin atau kincir air mikrohidro. Energi mekanik yang
berasal dari putaran poros turbin akan diubah menjadi energi listrik
oleh sebuah generator.<br />
<br />
<center>
<a href="http://pimpii.files.wordpress.com/2011/06/skema-hydro-power.jpg"><img alt="" class="aligncenter" height="350" src="http://pimpii.files.wordpress.com/2011/06/skema-hydro-power.jpg?w=486&h=350" title="skema hydro power" width="486" /></a><br />
<i>Komponen-komponen Besar dari sebuah Skema Mikrohidro</i></center><center><br /></center>
<br />
Mikrohidro bisa memanfaatkan ketinggian
air yang tidak terlalu besar, misalnya dengan ketinggian air 2.5 meter
dapat dihasilkan listrik 400 watt. Relatif kecilnya energi yang
dihasilkan mikrohidro dibandingkan dengan PLTA skala besar,
berimplikasi pada relatif sederhananya peralatan serta kecilnya areal
yang diperlukan guna instalasi dan pengoperasian mikrohidro. Hal
tersebut merupakan salah satu keunggulan mikrohidro, yakni tidak
menimbulkan kerusakan lingkungan. Perbedaan antara Pembangkit Listrik
Tenaga Air (PLTA) dengan mikrohidro terutama pada besarnya tenaga
listrik yang dihasilkan, PLTA dibawah ukuran 200 KW digolongkan sebagai
mikrohidro. Dengan demikian, sistem pembangkit mikrohidro cocok untuk
menjangkau ketersediaan jaringan energi listrik di daerah-daerah
terpencil dan pedesaan.<br />
<br />
<div align="center" style="font-weight: bold;">
<span style="font-size: 100%;">Keuntungan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro</span></div>
1. Dibandingkan dengan pembangkit listrik jenis yang lain, PLTMH ini cukup murah karena menggunakan energi alam.<br />
2.
Memiliki konstruksi yang sederhana dan dapat dioperasikan di daerah
terpencil dengan tenaga terampil penduduk daerah setempat dengan sedikit
latihan.<br />
3. Tidak menimbulkan pencemaran.<br />
4. Dapat dipadukan dengan program lainnya seperti irigasi dan perikanan.<br />
5. Dapat mendorong masyarakat agar dapat menjaga kelestarian hutan sehingga ketersediaan air terjamin.<br />
<br />
<span style="font-size: 100%; font-weight: bold;"></span><br />
<div align="center">
<b>Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro</b></div>
Prinsip
dasar mikrohidro adalah memanfaatkan energi potensial yang dimiliki
oleh aliran air pada jarak ketinggian tertentu dari tempat instalasi
pembangkit listrik. Sebuah skema mikrohidro memerlukan dua hal yaitu,
debit air dan ketinggian jatuh (head) untuk menghasilkan tenaga yang
dapat dimanfaatkan. Hal ini adalah sebuah sistem konversi energi dari
bentuk ketinggian dan aliran (energi potensial) ke dalam bentuk energi
mekanik dan energi listrik. Daya yang masuk (Pgross) merupakan
penjumlahan dari daya yang dihasilkan (Pnet) ditambah dengan faktor
kehilangan energi (loss) dalam bentuk suara atau panas. Daya yang
dihasilkan merupakan perkalian dari daya yang masuk dikalikan dengan
efisiensi konversi (Eo).<span style="font-weight: bold;"></span><br />
<span style="font-weight: bold;"><br /></span><br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-weight: bold;">Pnet = Pgross ×Eo kW</span></div>
<br />
Daya
kotor adalah head kotor (Hgross) yang dikalikan dengan debit air (Q)
dan juga dikalikan dengan sebuah faktor gravitasi (g = 9.8), sehingga
persamaan dasar dari pembangkit listrik adalah :<br />
<br />
<div style="font-weight: bold; text-align: center;">
Pnet = g ×Hgross × Q ×Eo kW</div>
<br />
Dimana head dalam meter (m), dan debit air dalam meter kubik per detik (m/s3).<br />
<br />
<br />
<div align="center">
<b>Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro</b><br />
<br />
<div style="font-weight: normal; text-align: justify;">
1.
Dam/Bendungan Pengalih (intake). Dam pengalih berfungsi untuk
mengalihkan air melalui sebuah pembuka di bagian sisi sungai ke dalam
sebuah bak pengendap.</div>
<a href="http://pimpii.files.wordpress.com/2011/06/dam.png"><img alt="" class="aligncenter" height="282" src="http://pimpii.files.wordpress.com/2011/06/dam.png?w=371&h=282" title="dam" width="371" /></a><br />
<i>Intake</i><br />
<br />
<div style="font-weight: normal; text-align: justify;">
<span style="font-size: 100%; font-weight: bold;"><span style="font-weight: normal;">2.
Bak Pengendap (Settling Basin). Bak pengendap digunakan untuk
memindahkan partikel-partikel pasir dari air. Fungsi dari bak pengendap
adalah sangat penting untuk melindungi komponen-komponen berikutnya
dari dampak pasir.</span></span></div>
<a href="http://pimpii.files.wordpress.com/2011/06/bak-pengendap.png"><img alt="" class="aligncenter" height="277" src="http://pimpii.files.wordpress.com/2011/06/bak-pengendap.png?w=366&h=277" title="bak-pengendap" width="366" /></a><br />
<i>Sand Trap</i><br />
<br />
<div style="font-weight: normal; text-align: justify;">
<span style="font-size: 100%; font-weight: bold;"><span style="font-weight: normal;">3. Saluran Pembawa (Headrace). Saluran pembawa mengikuti kontur dari sisi bukit untuk menjaga elevasi dari air yang disalurkan.</span></span></div>
<a href="http://pimpii.files.wordpress.com/2011/06/saluran-pembawa.png"><img alt="" class="aligncenter" height="275" src="http://pimpii.files.wordpress.com/2011/06/saluran-pembawa.png?w=365&h=275" title="saluran-pembawa" width="365" /></a><br />
<i>Headrace</i><br />
<br />
<div style="font-weight: normal; text-align: justify;">
<span style="font-size: 100%; font-weight: bold;"><span style="font-weight: normal;">4.
Headtank (Bak Penenang). Fungsi dari bak penenang adalah untuk
mengatur perbedaan keluaran air antara sebuah penstock dan headrace, dan
untuk pemisahan akhir kotoran dalam air seperti pasir, kayu-kayuan.</span></span></div>
<a href="http://pimpii.files.wordpress.com/2011/06/bak-penenang.png"><img alt="" class="aligncenter" height="260" src="http://pimpii.files.wordpress.com/2011/06/bak-penenang.png?w=376&h=260" title="bak-penenang" width="376" /></a><br />
<i>Head Tank</i><br />
<br />
<div style="font-weight: normal; text-align: justify;">
<span style="font-size: 100%; font-weight: bold;"><span style="font-weight: normal;">5.
Pipa Pesat (Penstock). Penstock dihubungkan pada sebuah elevasi yang
lebih rendah ke sebuah roda air, dikenal sebagai sebuah turbin.</span></span></div>
<a href="http://pimpii.files.wordpress.com/2011/06/pipa-pesat.png"><img alt="" class="aligncenter" height="238" src="http://pimpii.files.wordpress.com/2011/06/pipa-pesat.png?w=364&h=238" title="pipa-pesat" width="364" /></a><br />
<i>Penstock</i><br />
<br />
<div style="font-weight: normal; text-align: justify;">
<span style="font-size: 100%; font-weight: bold;"><span style="font-weight: normal;">6. Turbin. Turbin berfungsi untuk mengkonversi energi aliran air menjadi energi putaran mekanis.</span></span></div>
<div align="center">
<br />
<img alt="" border="0" src="http://matanews.com/wp-content/uploads/turbinmikrohidro.jpg" style="font-weight: normal;" /></div>
<i>Turbin </i><br />
<br />
<div style="font-weight: normal; text-align: justify;">
<span style="font-size: 100%; font-weight: bold;"><span style="font-weight: normal;">7. Generator. Generator berfungsi untuk menghasilkan listrik dari putaran mekanis.</span></span></div>
<div style="font-weight: normal; text-align: justify;">
<span style="font-size: 100%; font-weight: bold;"><span style="font-weight: normal;">8. Pipa Hisap. Pipa hisap berfungsi untuk menghisap air, mengembalikan tekanan aliran yang masih tinggi ke tekanan atmosfer.</span></span></div>
<div style="font-weight: normal; text-align: justify;">
<span style="font-size: 100%; font-weight: bold;"><span style="font-weight: normal;">9. Panel kontrol. Panel kontrol berfungsi untuk menstabilkan tegangan.</span><br /><span style="font-weight: normal;">10.
Pengalih Beban (Ballast load). Pengalih beban berfungsi sebagai beban
sekunder (dummy) ketika beban konsumen mengalami penurunan. Kinerja
pengalih beban ini diatur oleh panel kontrol</span></span></div>
<div style="font-weight: normal; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-weight: normal; text-align: justify;">
<span style="font-size: 100%; font-weight: bold;"><span style="font-weight: normal;"> </span></span><span style="font-size: 100%; font-weight: bold;"><span style="font-weight: normal;"> </span></span><span style="font-size: 100%; font-weight: bold;"><span style="font-weight: normal;"> </span></span><span style="font-size: 100%; font-weight: bold;"><span style="font-weight: normal;"> </span></span><span style="font-size: 100%; font-weight: bold;"><span style="font-weight: normal;"> </span></span><span style="font-size: 100%; font-weight: bold;"><span style="font-weight: normal;"> </span></span><span style="font-size: 100%; font-weight: bold;"><span style="font-weight: normal;"> </span></span><span style="font-size: 100%; font-weight: bold;"><span style="font-weight: normal;"> </span></span> </div>
</div>
</div>Energi Listrikhttp://www.blogger.com/profile/16153696526114871200noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7454070245014428845.post-61591246113550666542011-11-08T18:50:00.001+08:002011-11-08T18:50:34.591+08:00Michael Faraday (1791-1867)<span style="font-weight: bold;">Penemu Kelistrikan yang Belajar Autodidak</span><br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpX81qVGKqQjxhafec6h4pGn_bM6tKRnNVXR8th2KAokNPR8nJHtmC93t3ujEC9aXfC6YaDL9j7Dp1VoGcb7kx8tfRgxuddQBG621s2YxF4d6KwgnZJaSgCxN_Wu_yOCrz3zCUasKPbc0/s1600-h/faraday.jpg"><img alt="" border="0" height="170" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5245131865934321666" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpX81qVGKqQjxhafec6h4pGn_bM6tKRnNVXR8th2KAokNPR8nJHtmC93t3ujEC9aXfC6YaDL9j7Dp1VoGcb7kx8tfRgxuddQBG621s2YxF4d6KwgnZJaSgCxN_Wu_yOCrz3zCUasKPbc0/s320/faraday.jpg" style="cursor: pointer; float: right; margin: 0pt 0pt 10px 10px;" width="125" /></a>Di dunia kelistrikan, memang banyak tokoh yang telah berpartisipasi. Sebut
saja de Coulomb, Alesandro Volta, Hans C. Cersted, dan Andre Marie
Ampere. Mereka ini dianggap "jago-jago" terbaik di bidang listrik.
Namun, dari semua itu, orang tak boleh melupakan satu nama yang sangat
berjasa dan dikenal sebagai perintis dalam meneliti tentang listrik dan
magnet. Dialah Michael Faraday, seorang ilmuwan asal Inggris. <br />
<br />
Michael
Faraday lahir pada tanggal 22 September 1791 di Newington Butts,
Inggris. Orang tuanya tergolong keluarga miskin. Ayahnya hanya seorang
tukang besi yang harus memberi makan sepuluh anaknya. Tak heran jika
ayahnya tak mampu membiayai sekolah anak-anaknya tak terkecuali dengan
Faraday. Untuk membantu ekonomi keluarga, pada usia 14 tahun Faraday
bekerja sebagai penjilid buku sekaligus penjual buku. Di sela-sela
pekerjaannya ia manfaatkan untuk membaca berbagai jenis buku, terutama
ilmu pengetahuan alam, fisika, dan kimia. <br />
<span class="fullpost"><br />Ketika
umurnya menginjak 20 tahun, dia mengikuti ceramah-ceramah yang
diberikan oleh ilmuwan Inggris kenamaan. Salah satunya adalah Sir
Humphry Davy, seorang ahli kimia yang juga kepala laboratorium Royal
Institution. Selama mengikuti ceramah, Faraday membuat catatan dengan
teliti dan menyalinnya kembali dengan rapi apa yang didengarnya.
Kemudian, berkas catatan itu ia kirimkan kepada Humphry Davy disertai
lamaran kerja. Ternyata sang dosen tertarik dan mengangkat Faraday
sebagai asistennya di Laboratorium Universitas terkenal di London. Saat
itu dia berusia 21 tahun. <br /><br />Di bawah bimbingan Davy, Faraday
menunjukkan kemajuan pesat. Awalnya, ia hanya bekerja sebagai seorang
pencuci botol. Tetapi, berkat kegigihannya dalam belajar, hanya dalam
waktu relatif singkat, ia dapat membuat penemuan-penemuan baru atas
hasil kreasinya sendiri, yaitu menemukan dua senyawa klorokarbon dan
berhasil mencairkan gas klorin dan beberapa gas lainnya. Berkat
kepandainnya pula, Faraday dapat berhubungan dengan para ahli ternama,
seperti Andre Marie Ampere. Di samping itu, ia juga mendapat kesempatan
berkeliling Eropa bersama Davy. Pada kesempatan itu, Faraday mulai
membangun pengetahuannya yang praktis dan teoretis. <br />Davy memiliki pengaruh besar dalam pemikiran Faraday dan telah mengantarkan Faraday pada penemuan-penemuannya. <br /><br />Penemuan
Faraday pertama yang penting di bidang listrik terjadi tahun 1821. Dua
tahun sebelumnya Oersted telah menemukan bahwa jarum magnet kompas biasa
dapat beringsut jika arus listrik dialirkan dalam kawat yang tidak
berjauhan. Dari temuan ini, Faraday berkesimpulan, jika magnet
diketatkan, yang bergerak justru kawatnya. Bekerja atas dasar dugaan
ini, dia berhasil membuat suatu skema yang jelas di mana kawat akan
terus-menerus berputar berdekatan dengan magnet sepanjang arus listrik
dialirkan ke kawat. <br />Sesungguhnya, dalam hal ini Faraday sudah
menemukan motor listrik pertama, suatu skema pertama penggunaan arus
listrik untuk membuat sesuatu benda bergerak. Betapa pun primitifnya,
penemuan Faraday ini merupakan "nenek moyang" dari semua motor listrik
yang digunakan dunia sekarang ini. Sejak penemuannya yang pertama pada
tahun 1821, Michael Faraday si ilmuwan autodidak ini namanya mulai
terkenal. Hasil penemuannya dianggap sebagai pembuka jalan dalam bidang
kelistrikan. <br /><span style="font-weight: bold;"><br />Hukum Faraday</span> <br />Dalam
percobaan-percobaan yang dilakukannya pada tahun 1831, ia menemukan
bahwa bila magnet dilalui sepotong kawat, arus akan mengalir di kawat,
sedangkan magnet bergerak. Keadaan ini disebut "pengaruh
elektromagnetik" dan penemuan ini disebut "Hukum Faraday". Penemuan ini
dianggap sebagai penemuan monumental. <br /><br />Mengapa? Pertama, "Hukum
Faraday" memiliki arti penting dalam hubungan dengan pengertian teoretis
kita tentang elektromagnetik. Kedua, elektromagnetik dapat dipergunakan
sebagai penggerak secara terus-menerus arus aliran listrik seperti yang
digunakan oleh Faraday dalam pembuatan dinamo listrik pertama. <br />Dengan
berbagai temuannya, tak berlebihan jika Faraday termasuk salah satu
tokoh yang telah memberi sumbangan terbesar pada umat manusia. Ia
seorang yang sederhana, seorang penemu yang mulai belajar secara
autodidak. Kesederhanaannya ia tunjukkan ketika dia menolak diberi gelar
kebangsawanan dan juga menolak jadi ketua British Royal Society. Karena
masalah kesehatan, Michael Faraday berhenti meneliti. Tetapi, ia
meneruskan pekerjaannya sebagai dosen sampai 1861. Ia meninggal dunia
pada tanggal 25 Agustus 1867 dan dimakamkan di dekat kota London,
Inggris. <br />Sang Penemu Garis Gaya Magnet<br /><br />SAAT ini, dinamo motor
merupakan komponen penting pada kebanyakan alat-alat listrik sebagai
mesin penggerak. Bahkan anak kecil pun sudah mengenal dinamo untuk
mainan tamiya mereka. Dinamo merupakan salah satu hasil kreativitas Sang
Penemu Sejati, <br /><br /><span style="font-weight: bold;">Michael Faraday</span><br />Michael
Faraday adalah seorang ahli dalam bidang kimia dan fisika. Dia lahir
pada tanggal 22 September 1791 dan wafat pada tanggal 25 Agustus 1867.
Dia dikenal sebagai perintis dalam meneliti tentang listrik dan magnet,
bahkan banyak dari para ilmuwan yang mengatakan bahwa beliau adalah
seorang peneliti terhebat sepanjang masa. Beberapa konsep yang beliau
turunkan secara langsung dari percobaan, seperti garis gaya magnet telah
menjadi gagasan dalam fisika modern. <br /><br />Faraday lahir di sebuah
keluarga miskin di Newington, Surrey dekat London. Faraday muda termasuk
anak yang kritis namun ia hanya mengenyam sedikit pendidikan
dibandingkan sekolah dasar. Walaupun demikian, itu tidak membuat dirinya
minder dan berputus asa untuk terus belajar. Pada saat umurnya 14
tahun, ia magang di sebuah usaha penjilidan buku. Di sinilah ia mulai
tertarik dengan ilmu fisika dan kimia. Setelah mendengar kuliah seorang
dosen kimia terkenal saat itu, Humphry Davy, ia mengirimkan catatan
kuliahnya kepada sang dosen. Ternyata sang dosen tertarik dan mengangkat
Faraday sebagai asistennya di Laboratorium Universitas terkenal di
London ,saat itu dia berusia 21 tahun. <br />Pada tahun pertama kerja di
laboratorium, Faraday menemukan dua senyawa klorokarbon dan berhasil
mencairkan gas klorin dan beberapa gas lainnya. Kemudian berhasil
memisahkan senyawa benzena pada tahun 1825 di mana ia diangkat sebagai
ketua laboratorium. <br /><br />Pada tahun 1807, Davy yang memiliki pengaruh
besar dalam pemikiran Faraday telah meramalkan bahwa logam natrium dan
kalium dapat diendapkan dari senyawanya dengan bantuan arus listrik,
suatu proses yang dikenal sebagai elektrolisis. Faraday dengan penuh
semangat berusaha keras untuk membuktikan ramalan dosennya tersebut dan
pada tahun 1834 hal tersebut menjadi kenyataan maka munculah satu hukum
baru tentang listrik, yang dikenal dengan Hukum Faraday. <br />Penelitian
Faraday di bidang listrik dan elektrolisis dipandu oleh kepercayaannya
bahwa listrik merupakan salah satu dari kekuatan alam yang lain seperti
panas, cahaya, magnet dan kecenderungan kimia. Walaupun idenya tersebut
keliru, tapi hal ini membuat ia masuk ke dalam dunia elektromagnetik. <br />Pada
tahun 1785, Charles Coulomb merupakan orang pertama yang menunjukkan
prilaku bahwa muatan listrik saling tolak satu sama lain dan hal itu
berakhir sampai tahun 1820, Hans Christian Oersted dan Andre Marie
Ampere menemukan bahwa arus listrik menghasilkan medan magnet. Hal itu
mengubah pemikiran Faraday tentang kekekalan energi dan membuat ia
menjadi yakin bahwa medan magnet dapat menghasilkan arus listrik. Ia pun
berhasil membuktikannya pada tahun 1831 dan menjadi ide pembuatan
dinamo atau generator di mana listrik yang dihasilkan berasal dari
mekanik. <br /><br />Pemikiran dan satu percobaan fenomena elektromagnetik
yang ditunjukkan Faraday mengenai konsep garis gaya dibantah oleh
sebagian besar ahli fisika matematik Eropa, mereka menganggap bahwa
muatan listrik saling tarik dan tolak satu sama lain dipengaruhi oleh
jarak dan membuat garis gaya menjadi tidak penting. Akan tetapi seorang
ahli fisika terkenal pada saat itu, James Clerk Maxwell menerima
pemikiran Faraday dan mengubahnya ke bentuk persamaan matematik dan
menjadi tonggak lahirnya teori medan modern. <br /><br />Hasil kreativitas
Faraday yang lain (1845) adalah tentang intensitas medan magnet yang
dapat memutarkan bidang cahaya terpolarisasi dan sekarang dikenal dengan
efek Faraday. Fenomena ini telah digunakan untuk menentukan struktur
molekul dan memberikan informasi tentang medan magnet galaksi. <br />Faraday
menggambarkan banyak penelitiannya tentang listrik dan elektromagnet
dalam tiga volum berjudul Experimental Researches in Electricity (1839,
1844, dan 1855), Catatan penelitiannya dibuat tarikh dalam Experimental
Researches in Chemistry and Physics (1858). Pada tahun 1855, Faraday
berhenti meneliti karena masalah kesehatan tapi ia meneruskan
pekerjaannya sebagai dosen sampai 1861. Pada tanggal 25 Agustus 1867,
Faraday sang penemu tutup usia dengan meninggalkan semua hasil karyanya,
namun seluruh jasanya baik berupa produk maupun pemikiran akan selalu
dikenang oleh dunia serta menjadikannya sebagai sang penemu sejati. <br /><br />Ringkasan Hidup dan Karya Faraday <br />1. 22 Sept 1791 Michael Faraday dilahirkan di daerah dekat London, Inggris. <br />2. 27 Okt 1813 Bersama Humphrey Davy menyelidiki teorinya tentang aktivitas vulkanik. <br />3. 1821 Menggambarkan prinsip dinamo. <br />4. 1821 Menemukan motor listrik pertama. <br />5. 1821 Meneliti medan magnet di sekeliling konduktor. <br />6. 1823 Mencairkan gas klorin. <br />7. 1831 Menemukan induksi elektromagnetik. <br />8. 1831 Meneliti tentang magnet bergerak menyebabkan arus listrik. <br />9. 1831 Menemukan garis gaya magnet. <br />10. 1831 Menemukan dinamo listrik. <br />11. 1831 Menemukan transformer listrik. <br />12. 1831 Membuat hukum tentang induksi. <br />13.
1832 Menjelaskan hukum tentang elektrolisis dan mengambil istilah "ion"
untuk partikel yang diyakini bertanggung jawab dalam membawa arus. <br />14. 1833 Mengembangkan hukumnya dalam bidang elektrolisis. <br />15. 1845 Meneliti rotasi cahaya terpolarisasi oleh medan magnet. <br />16. 1845 Menemukan bahwa perambatan cahaya pada materia dapat dipengaruhi oleh medan magnet eksternal. <br />17. 1850 Memperbaiki penelitiannya yang gagal untuk mencari hubungan antara gravitasi dan medan elektromagnetik. <br />18. 25 Agust 1867 Ia meninggal di Inggris sebagai ahli kimia dan fisika yang berkontribusi dalam kemajuan ilmu pengetahuan. <br /><br /><span style="font-style: italic;">“Penemuan
Faraday pertama yang penting di bidang listrik terjadi tahun 1821. Dua
tahun sebelumnya Oersted telah menemukan bahwa jarum magnit kompas biasa
dapat beringsut jika arus listrik dialirkan dalam kawat yang tidak
berjauhan. Ini membikin Faraday berkesimpulan, jika magnit diketatkan,
yang bergerak justru kawatnya. Bekerja atas dasar dugaan ini, dia
berhasil membuat suatu skema yang jelas dimana kawat akan terus-menerus
berputar berdekatan dengan magnit sepanjang arus listrik dialirkan ke
kawat. Sesungguhnya dalam hal ini Faraday sudah menemukan motor listrik
pertama, suatu skema pertama penggunaan arus listrik untuk membuat
sesuatu benda bergerak. Betapapun primitifnya, penemuan Faraday ini
merupakan "nenek moyang" dari semua motor listrik yang digunakan dunia
sekarang ini”</span>.</span><br />
<br />Energi Listrikhttp://www.blogger.com/profile/16153696526114871200noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7454070245014428845.post-58114358719590726282011-11-08T18:37:00.000+08:002011-11-09T06:09:49.457+08:00James Clerk Maxwell (1831-1879)<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKu_I3u6mHtTv3jTBlcg5INKdkCEP2f0LuAUnSdzVY8hBvdbzqBk6UrrmJDcOBkq5CUfPiN3goayb6rKO9v9xta-gpTaT_s39-4WVCjEtZhE8jyrbaWnKMjvdtJ24yShOTpBhE-DCe4pY/s1600-h/Maxwell.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5245132555322079586" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKu_I3u6mHtTv3jTBlcg5INKdkCEP2f0LuAUnSdzVY8hBvdbzqBk6UrrmJDcOBkq5CUfPiN3goayb6rKO9v9xta-gpTaT_s39-4WVCjEtZhE8jyrbaWnKMjvdtJ24yShOTpBhE-DCe4pY/s320/Maxwell.jpg" style="cursor: pointer; float: right; margin: 0pt 0pt 10px 10px;" /></a>Fisikawan Inggris kesohor James Clerk Maxwell ini terkenal melalui
formulasi empat pernyataan yang menjelaskan hukum dasar listrik dan
magnit.<br />
<br />
Kedua bidang ini sebelum Maxwell sudah diselidiki lama
sekali dan sudah sama diketahui ada kaitan antar keduanya. Namun, walau
pelbagai hukum listrik dan kemagnitan sudah diketemukan dan mengandung
kebenaran dalam beberapa segi, sebelum Maxwell, tak ada satu pun dari
hukum-hukum itu yang merupakan satu teori terpadu. Dalam dia punya empat
perangkat hukum yang dirumuskan secara ringkas (tetapi punya bobot
tinggi), Maxwell berhasil menjabarkan secara tepat perilaku dan saling
hubungan antara medan listrik dan magnit. Dengan begitu dia mengubah
sejumlah besar fenomena menjadi satu teori tunggal yang dapat dijadikan
pegangan. Pendapat Maxwell telah jadi anutan pada abad sebelumnya secara
luas baik di sektor teori maupun dalam praktek ilmu pengetahuan.<br />
<span class="fullpost"><br />Nilai
terpenting dari, pendapat Maxwell yang baru itu adalah: banyak
persamaan umum yang bisa terjadi dalam semua keadaan. Semua hukum-hukum
listrik dan magnit yang sudah ada sebelumnya dapat dianggap berasal dari
pendapat Maxwell, begitu pula sejumlah besar hukum lainnya, yang
dulunya merupakan teori yang tidak dikenal. Dari pendapat Maxwell ini
dapat diperlihatkan betapa pergoyangan bolak-balik bidang
elektromagnetik secara periodik adalah sesuatu hal yang bisa terjadi.
Gerak bolak-balik seperti pendulum ini disebut gelombang
elektromagnetik, yang bilamana sekali digerakkan akan menyebar terus
hingga angkasa luar. Dari pendapat-pendapat ini mampu menunjukkan bahwa
kecepatan gelombang elektromagnetik itu mencapai sekitar 300.000
kilometer (186.000 mil) per detik. Maxwell mengetahui bahwa ini sama
dengan ukuran kecepatan cahaya. Dari sudut ini dia dengan tepat
mengambil kesimpulan bahwa cahaya itu sendiri terdiri dari gelombang
elektromagnetik.</span><br />
<span class="fullpost"><br />Jadi, pendapat Maxwell bukan semata merupakan hukum
dasar dari kelistrikan dan kemagnitan, tetapi juga sekaligus merupakan
hukum dasar optik. Sesungguhnya, semua hukum terdahulu yang dikenal
sebagai hukum optik dapat dikaitkan dengan pendapatnya, juga banyak
fakta dan hubungan dengan hal-hal yang dulunya tidak terungkapkan.</span><br />
<span class="fullpost"><br />Cahaya
yang tampak oleh mata bukan semata jenis yang memungkinkan radiasi
elektromagnetik. Pendapat Maxwell menunjukkan bahwa gelombang
elektromagnetik lain, berbeda dengan cahaya yang tampak oleh mata dalam
dia punya panjang gelombang dan frekuensi, bisa saja ada. Kesimpulan
teoritis ini secara mengagumkan diperkuat oleh Heinrich Hertz, yang
sanggup menghasilkan dan menemui kedua gelombang yang tampak oleh mata
yang diramalkan oleh Maxwell itu. Beberapa tahun kemudian Guglielmo
Marconi memperagakan bahwa gelombang yang tak terlihat mata itu dapat
digunakan buat komunikasi tanpa kawat sehingga menjelmalah apa yang
namanya radio itu. Kini, kita gunakan juga buat televisi, sinar X, sinar
gamma, sinar infra, sinar ultraviolet adalah contoh-contoh dari radiasi
elektromagnetik. Semuanya bisa dipelajari lewat hasil pemikiran
Maxwell.</span><br />
<span class="fullpost"><br />Meski kemasyhuran Maxwell yang paling menonjol terletak pada
sumbangan pikirannya yang dahsyat di bidang elektromagnetik dan optik,
dia juga memberi sumbangan penting bagi dunia ilmu pengetahuan di segi
lain termasuk teori-teori astronomi dan termodinamika (penyelidikan
ihwal panas). Salah satu minat khususnya adalah teori kinetik tentang
gas. Maxwell menyadari bahwa tidak semua molekul gas bergerak pada
kecepatan sama. Sebagian lebih lambat, sebagian lebih cepat, dan
sebagian lagi dengan kecepatan yang luar biasa. Maxwell mencoba rumus
khusus menunjukkan bagian terkecil molekul bergerak (dalam suhu
tertentu) pada kecepatan yang tertentu pula. Rumus ini disebut
"penyebaran Maxwell," merupakan rumus yang paling luas terpakai dalam
rumus-rumus ilmiah, dan mengandung makna dan manfaat penting pada tiap
cabang fisika.</span><br />
<span class="fullpost"><br />Maxwell dilahirkan di Edinburgh, Skotlandia, tahun
1831. Dia teramatlah dini berkembang: pada usia lima belas tahun dia
sudah mampu mempersembahkan sebuah kertas kerja ilmiah kepada "Edinburgh
Royal Society." Dia masuk Universitas Edinburgh dan tamat Universitas
Cambridge. Kawin, tetapi tak beranak. Maxwell umumnya dianggap
teoritikus terbesar di bidang fisika dalam seluruh masa antara Newton
dan Einstein. Kariernya yang cemerlang berakhir terlampau cepat karena
dia meninggal dunia tahun 1879 akibat serangan kanker, tak berapa lama
sehabis merayakan ulang tahunnya yang ke-48.</span><br />Energi Listrikhttp://www.blogger.com/profile/16153696526114871200noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7454070245014428845.post-21248520936359356422011-11-08T18:11:00.001+08:002011-11-08T18:11:53.945+08:00Sistem 3 FasaPada sistem tenaga listrik 3 fase, idealnya daya listrik yang
dibangkitkan, disalurkan dan diserap oleh beban semuanya seimbang, P
pembangkitan = P pemakain, dan juga pada tegangan yang seimbang. Pada
tegangan yang seimbang terdiri dari tegangan 1 fase yang mempunyai
magnitude dan frekuensi yang sama tetapi antara 1 fase dengan yang
lainnya mempunyai beda fase sebesar 120°listrik, sedangkan secara fisik
mempunyai perbedaan sebesar 60°, dan dapat dihubungkan secara bintang
(Y, wye) atau segitiga (delta, Δ, D).<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgflMqRryYIootyRocd6ly3y3CiYWMcwto0pmoccllDVG8zqHBaKRE5Ki5RQ0y00Q8PnJRJuKZUH49-Y6rulIDQh4t5tsS3aFL-KPjIyVdXKQp8hVKTEAJOJTUXCLP7lKMCfkhSWM41R_o/s1600-h/sistem+3+fase.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5294854525767417154" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgflMqRryYIootyRocd6ly3y3CiYWMcwto0pmoccllDVG8zqHBaKRE5Ki5RQ0y00Q8PnJRJuKZUH49-Y6rulIDQh4t5tsS3aFL-KPjIyVdXKQp8hVKTEAJOJTUXCLP7lKMCfkhSWM41R_o/s320/sistem+3+fase.jpg" style="cursor: pointer; height: 155px; width: 400px;" /></a><br />
<i>Gambar 1. Sistem 3 fase</i><br />
<br />
Gambar 1 menunjukkan fasor diagram dari
tegangan fase. Bila fasor-fasor tegangan tersebut berputar dengan
kecepatan sudut dan dengan arah berlawanan jarum jam (arah positif),
maka nilai maksimum positif dari fase terjadi berturut-turut untuk fase V<span style="font-size: 78%;">1</span>, V<span style="font-size: 78%;">2</span> dan V<span style="font-size: 78%;">3</span>.
sistem 3 fase ini dikenal sebagai sistem yang mempunyai urutan fasa a –
b – c . sistem tegangan 3 fase dibangkitkan oleh generator sinkron 3
fase.<br />
<span class="fullpost"><br /><span style="font-weight: bold;">Hubungan Bintang (Y, wye)</span><br /><br />Pada
hubungan bintang (Y, wye), ujung-ujung tiap fase dihubungkan menjadi
satu dan menjadi titik netral atau titik bintang. Tegangan antara dua
terminal dari tiga terminal a – b – c mempunyai besar magnitude dan beda
fasa yang berbeda dengan tegangan tiap terminal terhadapa titik netral.
Tegangan V<span style="font-size: 78%;">a</span>, V<span style="font-size: 78%;">b</span> dan V<span style="font-size: 78%;">c</span> disebut tegangan “fase” atau V<span style="font-size: 78%;">f</span>.</span><br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5imZOxmOf6tJzjJiVHeuV0oWn_rrxfArsUDGAIuOQ3sTen6qa-Rtr9oaY4IOVtVzHehHQwofiEGsRcZYQ-JcvadLRW8QKTb-PbNXtqvafq-dawAfc1Lx432MvUvhxsv97XWJpjWvUCsk/s1600-h/hubung+bintang.png"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5294854529904641826" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5imZOxmOf6tJzjJiVHeuV0oWn_rrxfArsUDGAIuOQ3sTen6qa-Rtr9oaY4IOVtVzHehHQwofiEGsRcZYQ-JcvadLRW8QKTb-PbNXtqvafq-dawAfc1Lx432MvUvhxsv97XWJpjWvUCsk/s320/hubung+bintang.png" style="cursor: pointer; height: 259px; width: 260px;" /></a>
<span class="fullpost"> </span><br />
<span class="fullpost"><i>Gambar 2. Hubungan Bintang (Y, wye)</i><br /><br />Dengan
adanya saluran / titik netral maka besaran tegangan fase dihitung
terhadap saluran / titik netralnya, juga membentuk sistem tegangan 3
fase yang seimbang dengan magnitudenya (akar 3 dikali magnitude dari
tegangan fase).<br />V<span style="font-size: 78%;">line</span> = akar 3 V<span style="font-size: 78%;">fase</span> = 1,73V<span style="font-size: 78%;">fase</span><br /><br />Sedangkan untuk arus yang mengalir pada semua fase mempunyai nilai yang sama,<br />I<span style="font-size: 78%;">Line</span> = I<span style="font-size: 78%;">fase</span><br />I<span style="font-size: 78%;">a</span> = I<span style="font-size: 78%;">b</span> = I<span style="font-size: 78%;">c</span><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Hubungan Segitiga</span><br /><br />Pada hubungan segitiga (delta, Δ, D) ketiga fase saling dihubungkan sehingga membentuk hubungan segitiga 3 fase.</span><br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhakDrSdiJYUkpdpaAlStmgiCPm4zZAcWuq28BIFqcbMfhSwzqEtoLfOEyrKraU7ot2Aynxp3krF9VPk6SG0FkalntKIFOxE3gY2gsLkssGE-T9YKEeqLJPp4qIoxUqtfBPGgR2BFh2mAc/s1600-h/hubung+segitiga.png"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5294854531294949154" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhakDrSdiJYUkpdpaAlStmgiCPm4zZAcWuq28BIFqcbMfhSwzqEtoLfOEyrKraU7ot2Aynxp3krF9VPk6SG0FkalntKIFOxE3gY2gsLkssGE-T9YKEeqLJPp4qIoxUqtfBPGgR2BFh2mAc/s320/hubung+segitiga.png" style="cursor: pointer; height: 227px; width: 262px;" /></a><br />
<i>Gambar 3. Hubungan Segitiga (delta, Δ, D)</i><br />
<br />
Dengan
tidak adanya titik netral, maka besarnya tegangan saluran dihitung
antar fase, karena tegangan saluran dan tegangan fasa mempunyai besar
magnitude yang sama, maka:<br />
V<span style="font-size: 78%;">line</span> = V<span style="font-size: 78%;">fase</span><br />
<br />
Tetapi
arus saluran dan arus fasa tidak sama dan hubungan antara kedua arus
tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan hukum kirchoff, sehingga:<br />
I<span style="font-size: 78%;">line</span> = akar 3 I<span style="font-size: 78%;">fase <span style="font-size: 100%;">= 1,73I<span style="font-size: 78%;">fase</span></span></span><br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Daya pada Sistem 3 Fase</span><br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">1. Daya sistem 3 fase Pada Beban yang Seimbang</span><br />
<br />
Jumlah
daya yang diberikan oleh suatu generator 3 fase atau daya yang diserap
oleh beban 3 fase, diperoleh dengan menjumlahkan daya dari tiap-tiap
fase. Pada sistem yang seimbang, daya total tersebut sama dengan tiga
kali daya fase, karena daya pada tiap-tiap fasenya sama.<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcrOGT1io1fwY2o94usfMELEO39-HIpO0lcs8Z8E179Z8c6Zske_XxifLpK0bY8BfrrzRicV5EwZreBx4Bg0R4kTIj16oHQcutJOaArTUNFjYW7044ATJUcElD7fb-e5JyAix43OgQ1Qs/s1600-h/hubung+bintang+dan+segitiga+yang+seimbang.png"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5295050059622788882" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcrOGT1io1fwY2o94usfMELEO39-HIpO0lcs8Z8E179Z8c6Zske_XxifLpK0bY8BfrrzRicV5EwZreBx4Bg0R4kTIj16oHQcutJOaArTUNFjYW7044ATJUcElD7fb-e5JyAix43OgQ1Qs/s320/hubung+bintang+dan+segitiga+yang+seimbang.png" style="cursor: pointer; height: 155px; width: 400px;" /></a><i> </i><br />
<i>Gambar 4. Hubungan Bintang dan Segitiga yang seimbang</i><br />
<br />
Jika sudut antara arus dan tegangan adalah sebesar θ, maka besarnya daya perfasa adalah<br />
<br />
P<span style="font-size: 78%;">fase</span> = V<span style="font-size: 78%;">fase</span>.I<span style="font-size: 78%;">fase</span>.cos θ<br />
<br />
sedangkan besarnya total daya adalah penjumlahan dari besarnya daya tiap fase, dan dapat dituliskan dengan,<br />
<br />
PT = 3.V<span style="font-size: 78%;">f</span>.I<span style="font-size: 78%;">f</span>.cos θ<br />
<br />
• Pada hubungan bintang, karena besarnya tegangan saluran adalah 1,73V<span style="font-size: 78%;">fase</span> maka tegangan perfasanya menjadi V<span style="font-size: 78%;">line</span>/1,73, dengan nilai arus saluran sama dengan arus fase, I<span style="font-size: 78%;">L </span>= I<span style="font-size: 78%;">f</span>, maka daya total (P<span style="font-size: 78%;">Total</span>) pada rangkaian hubung bintang (Y) adalah:<br />
<br />
PT = 3.V<span style="font-size: 78%;">L</span>/1,73.I<span style="font-size: 78%;">L</span>.cos θ = 1,73.V<span style="font-size: 78%;">L</span>.I<span style="font-size: 78%;">L</span>.cos θ<br />
<br />
• Dan pada hubung segitiga, dengan besaran tegangan line yang sama dengan tegangan fasanya, V<span style="font-size: 78%;">L</span> = V<span style="font-size: 78%;">fasa</span>, dan besaran arusnya I<span style="font-size: 78%;">line</span> = 1,73I<span style="font-size: 78%;">fase</span>, sehingga arus perfasanya menjadi I<span style="font-size: 78%;">L</span>/1,73, maka daya total (P<span style="font-size: 78%;">total</span>) pada rangkaian segitiga adalah:<br />
PT = 3.I<span style="font-size: 78%;">L</span>/1,73.V<span style="font-size: 78%;">L</span>.cos θ = 1,73.V<span style="font-size: 78%;">L</span>.I<span style="font-size: 78%;">L</span>.cos θ<br />
<br />
Dari
persamaan total daya pada kedua jenis hubungan terlihat bahwa besarnya
daya pada kedua jenis hubungan adalah sama, yang membedakan hanya pada
tegangan kerja dan arus yang mengalirinya saja, dan berlaku pada kondisi
beban yang seimbang.<br />
<span class="fullpost"></span><br />
<span class="fullpost"><span style="font-weight: bold;">2. Daya sistem 3 fase pada beban yang tidak seimbang</span><br /><br />Sifat
terpenting dari pembebanan yang seimbang adalah jumlah phasor dari
ketiga tegangan adalah sama dengan nol, begitupula dengan jumlah phasor
dari arus pada ketiga fase juga sama dengan nol. Jika impedansi beban
dari ketiga fase tidak sama, maka jumlah phasor dan arus netralnya (In)
tidak sama dengan nol dan beban dikatakan tidak seimbang.
Ketidakseimbangan beban ini dapat saja terjadi karena hubung singkat
atau hubung terbuka pada beban.<br /><br />Dalam sistem 3 fase ada 2 jenis ketidakseimbangan, yaitu:<br />1. Ketidakseimbangan pada beban.<br />2. ketidakseimbangan pada sumber listrik (sumber daya).<br /><br />Kombinasi
dari kedua ketidakseimbangan sangatlah rumit untuk mencari pemecahan
permasalahannya, oleh karena itu kami hanya akan membahas mengenai
ketidakseimbangan beban dengan sumber listrik yang seimbang.</span><br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjK5p7WW2o3pQLY2kEOFOMtiyWaCm3cA2ReyOU8kDbd7CHE4fJOCxmUMnzBQCYiQls5Qd8ak-6NwAwFv2vg67YUqX4w5e9jQ5OTN721_woAr3xoYDCrzXjQ9JRqomU-_RnWINYb7WtU5jo/s1600-h/hubung+bintang+dan+segitiga+yang+tidak+seimbang.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5294854533630491170" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjK5p7WW2o3pQLY2kEOFOMtiyWaCm3cA2ReyOU8kDbd7CHE4fJOCxmUMnzBQCYiQls5Qd8ak-6NwAwFv2vg67YUqX4w5e9jQ5OTN721_woAr3xoYDCrzXjQ9JRqomU-_RnWINYb7WtU5jo/s320/hubung+bintang+dan+segitiga+yang+tidak+seimbang.jpg" style="height: 155px; width: 400px;" /></a><br />
<i>Gambar 5. Ketidakseimbangan beban pada sistem 3 fase</i><br />
<br />
Pada
saat terjadi gangguan, saluran netral pada hubungan bintang akan
teraliri arus listrik. Ketidakseimbangan beban pada sistem 3 fase dapat
diketahui dengan indikasi naiknya arus pada salahsatu fase dengan tidak
wajar, arus pada tiap fase mempunyai perbedaan yang cukup signifikan,
hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan.<span class="fullpost"> </span><br />
<span class="fullpost"> </span><span class="fullpost"> </span><span class="fullpost"> </span>Energi Listrikhttp://www.blogger.com/profile/16153696526114871200noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7454070245014428845.post-42580816592258436942011-11-08T16:06:00.001+08:002011-11-08T19:56:14.047+08:00Fenomena Frekwensi Listrik<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEit227BKoRuMb9cmy3Cf_dwxRqb8LCXkXPAhvDKcERIETTuBXJr1MZpsyuw1ObYb0detD2sRCUErJElA-JUng6pStt1evHjTBM61Zby-EzhjieFC5RVS9GZLVGU8jdNSUKyRFPAgaUqZRE/s1600/50Hz60Hz.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="114" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEit227BKoRuMb9cmy3Cf_dwxRqb8LCXkXPAhvDKcERIETTuBXJr1MZpsyuw1ObYb0detD2sRCUErJElA-JUng6pStt1evHjTBM61Zby-EzhjieFC5RVS9GZLVGU8jdNSUKyRFPAgaUqZRE/s200/50Hz60Hz.png" width="200" /></a></div>
Berbicara mengenai frekwensi listrik tidak lepas dari analisa dari pembangkit listrik/generator, karena sumbernya dari situ. Bagi yg non electrical yg masih kurang faham apa itu frekwensi saya coba kasih gambaran disini.<br />
<br />
Frekwensi sebenarnya adalah karakteristik dari tegangan yg dihasilkan oleh generator. Jadi kalau dikatakan frekwensi 50 hz, maksudnya tegangan yg dihasilkan suatu generator berubah-ubah nilainya terhadap waktu, nilainya berubah secara berulang-ulang sebanyak 50 cycle setiap detiknya. jadi tegangan dari nilai nol ke nilai maksimum (+) kemudian nol lagi dan kemudian ke nilai maksimum tetapi arahnya berbalik (-) dan kemudian nol lagi dst (kalau digambarkan secara grafik akan membentuk gelombang sinusoidal) dan ini terjadi dalam waktu yg cepat sekali, 50 cycle dalam satu detik. Jadi kalau kita perhatikan beban listrik seperti lampu, sebenarnya sudah berulang kali tegangan nya hilang (alias nol) tapi karena terjadi dalam waktu yg sangat cepat maka lampu tersebut tetap hidup.<span class="fullpost"> </span><br />
<br />
<span class="fullpost"><a href="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/5/59/FrequencyAnimation.gif"><img alt="" border="0" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/5/59/FrequencyAnimation.gif" style="cursor: pointer; float: right; height: 280px; margin: 0pt 0pt 10px 10px; width: 188px;" /></a>Jadi kalau kita amati fenomena ini dan mencoba bereksperimen, coba kita buat seandainya kalau frekwensinya rendah, kita ambil yg konservatif misalnya 1 hz, apa yg terjadi maka setiap satu detik tegangan akan hilang dan barulah kelihatan lampu akan hidup-mati secara berulang-ulang seperti lampu flip-flop (lihat animasi disebelah kanan).</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Dari analisa diatas kita bisa tarik kesimpulan bahwa untuk kestabilan beban listrik dibutuhkan frekwensi yg tinggi supaya tegangan menjadi benar-benar halus (tidak terasa hidup-matinya). Nah sekarang timbul pertanyaan kenapa 50 hz atau 60 hz kenapa gak dibuat saja yg tinggi sekalian 100 hz atau 1000 hz biar benar-benar halus. untuk memahami ini terpaksa kita harus menelusuri analisa sampai ke generatornya. Tegangan yg berfrekwensi ini yg biasa disebut juga tegangan bolak-balik (alternating current) atau VAC, frekwensinya sebanding dengan putaran generator. Secara formula N = 120f/P<br />
N = putaran (rpm)<br />
f = frekwensi (hz)<br />
P = jumlah pasang kutub generator, umumnya P = 2</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Dengan menggunakan rumus diatas, untuk menghasilkan frekwensi 50 hz maka generator harus diputar dengan putaran N = 3000 rpm, dan untuk menghasilkan frekwensi 60 hz maka generator perlu diputar dengan putaran 3600 rpm, jadi semakin kencang kita putar generatornya semakin besarlah frekwensinya. Nah setelah itu apa masalahnya? kenapa gak kita putar saja generatornya dengan putaran super kencang biar menghasilkan frekwensi yg besar sehingga tegangan benar2 halus. Kalau kita ingin memutar generator maka kita membutuhkan turbine, semakin tinggi putaran yg kita inginkan maka semakin besarlah daya turbin yg dibutuhkan, dan selanjutnya semakin besarlah energi yg dibutuhkan untuk memutar turbin. Kalau sumber energinya uap maka makin banyaklah uap yg dibutuhkan, dan makin besar jumlah bahan bakar yg dibutuhkan, dst dst. </span><br />
<br />
<span class="fullpost">Para produsen generator maupun turbine tentunya mempunyai batasan dan tentunya setelah para produsen bereksperimen puluhan tahun dengan mempertimbangkan segala sudut teknis maka dibuatlah standard yangg 50 hz dan 60 hz itu, yg tentunya dinilai cukup efektif untuk kestabilan beban dan effisien dari sisi teknis maupun ekonomis. Eropa menggunakan 50 hz dan Amerika menggunakan 60 hz. Setelah adanya standarisasi maka semua peralatan listrik di desain mengikuti ketentuan ini. Jadi logikanya kalau 50 hz atau 60 hz saja sudah mampu membuat lampu tidak kelihatan kedap-kedip untuk apalagi dibuat frekwensi lebih tinggi yg akan memerlukan turbine super kencang dan sumber energi lebih banyak sehingga tidak efisien. </span><br />
<br />
<span class="fullpost">Baik tegangan maupun frekwensi dari generator bisa berubah-ubah besarnya berdasarkan range dari beban nol ke beban penuh. sering kita temui spesifikasi menyebutkan tegangan plus minus 10% dan frekwensi plus minus 5%. Ini artinya sistim supplai listrik/generator harus di desain pada saat beban penuh tegangan tidak turun melebihi 10% dan pada saat beban nol tegangan tidak naik melebihi 10%, begitu juga dengan frekwensi.</span><span class="fullpost"> </span><br />
<br />
<span class="fullpost"> </span>Energi Listrikhttp://www.blogger.com/profile/16153696526114871200noreply@blogger.com0